Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meresmikan pembangkit listrik tenaga mesin gas berkapasitas 184 megawatt di Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Kamis (2/6). Ia berkata, pembangkit itu dapat menjamin ketersediaan listrik di sejumlah daerah di kawasan Sumatra.
Menurut Jokowi, pembangkit listrik serupa harus dibangun di berbagai daerah lain. Pembangkit berbasis gas itu, kata dia, lebih efektif dan efisien dibandingkan pembangkit listrik berjenis batu bara.
"Proses pembangunannya lebih cepat dibandingkan pembangkit listrik tenaga batu bara," ucapnya seperti dilansir
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Jokowi berkata, pembangunan PLTMG hanya membutuhkan waktu sembilan bulan. Periodesasi proyek itu terbagi atas tiga bulan tahap konstruksi dan enam bulan pemasangan mesin.
Jokowi menuturkan, ketersediaan listrik vital dalam pembangunan ekonomi di sebuah daerah. Hal tersebut, kata dia, merupakan tantangan yang harus dijawab Perusahaan Listrik Negara.
Kemarin, Jokowi juga meresmikan pembangkit listrik serupa di Bangka, Kepuluan Bangka Belitung. Peresmian itu menandai dimulainya proyek
mobile power plant PLTMG di beberapa daerah.
PLTMG rencananya akan dibangun di Belitung; Paya Pasir dan Nias, Sumatra Utara; Bengkalis, Riau serta Trahan, Lampung.
Berdasarkan catatan PLN, PLTMG di Bengkalis dapat memproduksi listrik sebesar 17 juta kilowatt per jam. Capaian itu senilai dengan penghematan bahan bakar minyak seharga Rp23 miliar per bulan.
(abm)