Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pendaki asing yang hilang sejak kemarin di Gunung Semeru belum ditemukan. Hari ini Tim SAR gabungan mencari pendaki asal Swiss, Lionel du Creaux, itu di jurang Blank 75. Di jurang tersebut selama ini memang banyak pendaki tersesat setelah turun dari gunung dengan tinggi 3.676 meter itu.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Hendro Wahyono mengatakan, jurang Blank 75 memiliki kedalaman 75 meter.
"Titik pencarian difokuskan di jurang Blank 75 karena biasanya pendaki tersesat ke jurang tersebut setelah turun dari puncak Semeru," kata Hendro di Kabupaten Lumajang, Kamis (9/6) seperti diberitakan Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua tim Sar gabungan dikerahkan untuk mencari Lionel yang mendaki tanpa izin tersebut. Dua tim bergerak dari Pos Ranu Pani dan Pos Tawon Songo.
Informasi yang didapat dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada Kamis, tim yang berangkat dari jalur Ranu Pani menemukan jejak Lionel di kawasan jurang Blank 75. Namun meski begitu, tim yang bergerak dari arah lain tetap mencari.
Komandan Tim Basarnas Jember, Prahista mengatakan, bedasarkan laporan yang diterima, Lionel mendaki bersama seorang rekannya asal Perancis, Alice Guinard. Keduanya mendaki tanpa melapor kepada petugas Pos Resort Ranu Pani pada 3 Juni 2016.
Dua pendaki asing itu berencana melanjutkan perjalanan ke puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut, namun Alice tidak melanjutkan perjalanan ke puncak Semeru karena merasa jalan yang dilaluinya salah. Sedangkan Lionel tetap mendaki ke Mahameru.
Alice yang juga tersesat ditemukan oleh pendaki bernama Heri Sumantri bersama rombongan pada 6 Juni 2016. Pendaki Perancis itu kemudian dibawa turun ke Pos Ranu Pani.
Alice lantas melaporkan bahwa Lionel masih di atas Semeru. Sejak saat itu, pencarian dilakukan hingga saat ini.
Alice mengaku terakhir bertemu Lionel di Watu Gede yang merupakan jalur menuju ke Mahameru, Puncak Semeru. Padahal pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membatasi jalur pendakian hanya sampai Kalimati.
Sebelumnya dua pendaki asal Cirebon yakni Supyadi (26) dan Zirli Gita Ayu Safitri (16) hilang di puncak Gunung Semeru pada 20 Mei 2016. Keduanya hilang setelah nekat naik ke Mahameru, namun dua pendaki itu ditemukan dalam kondisi selamat oleh tim SAR gabungan pada 24 Mei 2016 di air terjun Gunung Boto.
Balai Besar TNBTS sempat menutup sementara jalur pendakian Gunung Semeru, setelah ditemukan dua pendaki asal Cirebon. Kejadian hilangnya pendaki itumenjadi bahan evaluasi agar tidak ada lagi pendaki yang menerobos ke puncak Semeru.
Jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu dibuka kembali pada 29 Mei 2016 dengan ketentuan batas pendakian Gunung Semeru hanya sampai Kalimati dan dilarang keras naik melalui jalur selain Ranu Pani.
(sur/antara)