Tangkal Kelompok Santoso, Pemprov Sulteng Dekati Masyarakat

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jun 2016 11:49 WIB
Pemprov Sulawesi Tengah membantu TNI Polri dalam menangkal penyebaran pergerakan simpatisan ISIS Abu Wardah alias Santoso melalui masyarakat lokal.
Gubernur Pemprov Sulawesi Tengah Longki Djanggola (kanan) terus membantu TNI-Polri dalam menangkal penyebaran pergerakan simpatisan ISIS Abu Wardah alias Santoso melalui masyarakat lokal. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah periode 2016-2021, Longki Djanggola, memastikan jajarannya terus membantu aparat penegak hukum menangani keamanan di Poso.

Longki menuturkan, pengamanan memang menjadi tugas pokok Kepolisian dan TNI. Namun pemprov tetap membantu terutama menangkal penyebaran pergerakan simpatisan ISIS, Abu Wardah alias Santoso.

"Bukan berarti kami lepas tangan. Kami membantu melalui masyarakat-masyarakat lokal," kata Longki di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.
Perwakilan pemerintah provinsi, lanjut Longki, telah melakukan pendekatan kepada masyarakat bersama aparat keamanan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk deradikalisasi di masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deradikalisasi, sebagai salah satu program kesatuan bangsa dan politik (kesbangpol), bertujuan untuk memberi kesadaran masyarakat, terutama di Poso, supaya tidak membantu, terlibat, dan terkontaminasi terorisme Santoso.

"Supaya pergerakan mereka tidak lagi seperti dulu," kata dia.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar sebelumnya berkata, kepolisian sudah memutus jalur logistik teroris Mujahidin Indonesia Timur, kelompok sipil bersenjata tersebut, di Poso, Sulawesi Tengah.

Namun ada dugaan kelompok pimpinan Santoso itu masih bertahan karena memiliki sumber logistik lain seperti melalui desa atau kampung yang belum tersentuh petugas.

Karenanya, operasi Tinombala untuk mengejar kelompok pimpinan Santoso terus berjalan meski sudah memasuki Ramadhan.
Operasi Tinombala adalah kelanjutan dari Operasi Camar Maleo yang gagal menangkap Santoso, sepanjang 2015 lalu.

Santoso ialah pemimpin Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan menjadi buronan selama tiga tahun.

MIT juga telah masuk daftar kelompok teroris AS. Santoso juga dinilai menjadi dalang serangan teroris dan penculikan di Indonesia beberapa tahun terakhir. (rel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER