WAWANCARA KHUSUS

Rindu Semarang, Ketua MK Berkeras Mudik Tahun Ini

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Jun 2016 20:30 WIB
Arief merindukan suasana Lebaran di Semarang. Tahun lalu ia tak bisa mudik karena menggelar ramah tamah dengan pejabat lain di awal jabatan selaku ketua MK.
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ingin belebaran di Semarang dan siap melakukan ritual mudik tahun ini. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Momen Lebaran umat muslim identik dengan mudik ke kampung halaman. Tak terkecuali Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat yang berencana pulang ke kampung halamannya di Semarang, Jawa Tengah, pada lebaran mendatang.

Kepada CNNIndonesia.com, Arief mengaku merindukan suasana berkumpul bersama keluarganya. Lantaran tahun lalu pria berusia 60 tahun ini mesti merayakan lebaran di Jakarta dengan menggelar open house dan ramah tamah bersama pejabat lainnya.

Saat tiba di kampung halaman nanti, Arief bersama keluarganya akan langsung melakukan ziarah ke makam mertua. Aktivitas ini telah menjadi rutinitas bagi Arief dan keluarga tiap lebaran tiba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti setelah salat di lapangan dan melakukan ziarah, adik-adik saya akan datang ke rumah karena saya yang paling tua," ujar Arief ditemui di Gedung MK baru-baru ini.

Makanan khas saat Lebaran seperti opor ayam hingga sambal goreng pun disajikan saat kumpul bersama keluarga. Namun Arief mengaku lebih suka menikmati sayur lodeh buatan istrinya.

Dia hanya mencicipi sedikit opor ayam dan kue-kue khas lebaran untuk menjaga pola makannya. Arief memang dibatasi dokter untuk menjaga makan dengan asupan 2.100 kalori per hari.

Pola makan ini telah dijaga Arief sejak bulan Ramadan. Tak seperti kebanyakan orang yang menggemari kolak pisang atau hidangan manis lain untuk berbuka, Arief sengaja memilih teh sebagai menu berbuka favoritnya. Menu makanan yang tersedia di rumahnya pun tak banyak. Dia mengaku hanya makan seadanya seperti hari biasa di luar bulan Ramadan.

"Saya di bawah pengawasan dokter untuk menjaga pola makan. Jadi pantangannya ya makanan yang manis-manis," katanya.

Namun sebagai pejabat publik, tak jarang Arief mendapat undangan untuk berbuka bersama. Di tiap acara berbuka, lulusan doktor Ilmu Hukum Universitas Diponegoro tak mampu menghindari sajian makanan manis yang dihidangkan.

"Ya enggak apa-apa kalau sedikit, kan kalau lagi buka di luar saja boleh makan manis," tuturnya kemudian tertawa. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER