Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) mengerahkan sekitar 150.000 personil dalam pelaksanaan Operasi Ramadania sebagai antisipasi pengamanan arus mudik.
Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, pihaknya akan mengerahkan seluruh personil Operasi Ramadania secara serentak mulai tanggal 1 hingga 15 Juli mendatang.
"Pengamanan arus mudik itu seluruh Indonesia kami sudah kerahkan sekitar 150.000 personel yang akan mulai beroperasi tanggal 1 hingga 15 Juli mendatang," ujar Boy di Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boy menyatakan, pengerahan 150.000 personil ini melibatkan seluruh jajaran kepolisian baik daerah maupun terpusat. Selain itu kepolisian juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak khususnya kementerian terkait persiapan sarana dan prasarana infrastruktur jalan menjelang arus mudik lebaran. Salah satunya, persiapan penggunaan transportasi umum dan kendaraan bermotor.
"Personel akan dikerahkan serentak. Di pusat artinya koordinasi antara Mabes dan Polda sedangkan pelaksanaan (Operasi Ramadania) di daerah itu koordinasi antara Polda dan Polres masing-masing wilayah. Kami juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan," kata Boy.
Selain mengamankan kondisi lalu lintas, Boy menyatakan, para satuan personilnya dikerahkan untuk mengantisipasi dan mengamankan kondisi arus mudik lebaran agar terhindar dari tindak kriminal.
Salah satu tindak kriminal yang patut diwaspadai, menurutnya, yakni pencurian kendaraan, pembegalan, dan kejahatan lainnya yang dapat mengancam keselamatan pemudik.
"Operasi Ramadania ini khususnya dilakukan dengan pendekatan preemptif dan preventif dalam setiap pelaksanaan tugasnya, yang didukung juga pada aspek penegakan hukum dan deteksi dini antisipasi bahaya," tambah Boy.
(pit)