Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri mempersiapkan mekanisme rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan selama Operasi Ramadania berjalan pada 1 Juli hingga 15 Juli mendatang.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyatakan pemberlakuan mekanisme rekayasa lalu lintas itu dilakukan guna mengantisipasi kepadatan dan penumpukan kendaraan di sejumlah ruas oleh pemudik.
"Sudah kami persiapkan rekayasa lalu lintas dan pengamanan di jalur-jalur rute mudik seperti ujung jalur-jalur tol yang baru," ujar Boy di Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Rabu (29/6).
Rekayasa lalu lintas ini, papar Boy, dilakukan dengan pemberlakuan sistem buka tutup jalan dan pengalihan arus kendaraan ke jalan-jalan alternatif. Selain itu, kepolisian juga akan memastikan penggunaan pintu-pintu tol yang ada agar dioperasikan secara maksimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain jalur Pantura, Boy menyatakan, Mabes Polri juga mewaspadai kemungkinan terjadinya penumpukan jumlah kendaraan di beberapa ruas jalan tol baru. Di antaranya adalah sepanjang ruas tol Cipali khususnya pintu tol Berebes Timur, jalur barat yakni pintu tol Merak, dan jalur selatan yakni pintu tol Cileunyi.
Rekayasa lalu lintas akan kami lakukan jadi bagi calon pemudik, khususnya yang menggunakan jalur selatan menuju Nagreg harus perhatikan mekanisme ini," kata Boy.
Sejauh ini, Boy menyatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan guna mengantisipasi puncak arus mudik yang diprediksikan akan terjadi pada H-3 dan H+3 lebaran.
(asa)