Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat yang mudik tetap mewaspadai potensi bencana. Menurut Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, masih adanya anomali cuaca membuat potensi bencana alam seperti banjir, longsor dan puting beliung masih mengancam. Sebanyak 13 titik jalur mudik rawan banjir dan longsor.
“Ancaman bencana saat mudik lebaran pada Juni-Juli 2016 akan tetap tinggi, khususnya banjir, longsor dan puting beliung karena adanya anomali cuaca,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya.
Diperkirakan selama mudik akan ada hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat. Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofiska (BMKG) hujan harus diwaspadai di jalur mudik di Jawa, Sumatera bagian selatan, Sulawesi dan Kepulauan Maluku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutopo juga mengingatkan ada 13 titik lokasi jalur mudik yang rawan banjir dan longsor di Pulau Jawa. 13 titik itu adalah Merak, Cikampek dan sekitarnya, Nagrek dan sekitarnya, Cirebon, Pajagan, Brebes, Tegal Pekalongan, Akses tol Semarang- Ungaran, Ambarawa, Broncong (Tuban), Babat (Lamongan), Porong hingga Sidoarjo.
Tidak hanya potensi bahaya banjir, longsor dan puting beliung, potensi gempa bumi dan gunung api perlu diwaspadai masyarakat. Sutopo mengatakan bahwa satu gunung api berstatus awas yakni Gunung Sinabung. Sementara satu gunung api yang berstatus siaga adalah Gunung Lokon di Kota Tomohon Sulawesi Utara. Sedangkan 17 gunung api lainnya berstatus waspada.
Upaya mengantisipasi ancaman bahaya jelang Lebaran itu, personel BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan menurunkan Tim Reaksi Cepat yang siaga 24 jam.
"BNPB mengaktifkan Posko Penanggulangan Bencana 24 jam dan tujuh hari selama sepekan," ujar Sutopo.
BPBD juga telah mendirikan Pos Mudik Lebaran di setiap daerah kabupaten/kota untuk melayani masyarakat.
(sur)