Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan orang pengikut Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang merayakan Hari Raya Idul Fitri hari ini (4/7). Sejak tadi malam, mereka telah mengumandangkan takbir.
Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat, Buya Syafri Malin Mudo mengatakan, penetapan awal lebaran dilakukan dengan metode hisab Munjid. Kita Munjid merupakan kitab yang dipercayai pengikut Naqsabandiyah secara turun menurun.
Puasa di bulan Ramadan digenapkan menjadi 30 hari. Puasa jemaah Naqsabandiyah dimulai pada 4 Juni 2016, atau dua hari lebih dulu dibandingkan umat muslim yang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Padang Japeri Jarap, mengimbau agar masyarakat menanggapi perbedaan jatuhnya akhir Ramadhan, dan awal Syawal dengan sabar.
"Yang terpenting yakni menjaga suasana kondusif antar umat," ujarnya.
Pusat pelaksanaan salat Iduk Fitri dipusatkan di Mushalla Baitul Makmur Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Padang Japeri Jarap meminta warga bersabar menyikapi perbedaan jatuhnya akhir Ramadan dan awal Syawal tersebut. menurutnya yang terpenting yakni menjaga suasana kondusif antar umat.
Kementerian Agama baru hari ini menggelar sidang isbat. Diperkirakan lebaran akan jatuh pada hari Rabu lusa. Sementara ormas Muhammadiyah sudah jauh-jauh hari menetapkan Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016.
(sur/antara)