Pegadaian: Macam Kebanjiran Uang Jelang Lebaran

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 04 Jul 2016 16:36 WIB
Sebagian besar warga di Jakarta ternyata memiliki kecenderungan untuk melunasi utang mereka menjelang Hari Raya Idul Fitri, terutama di PT Pegadaian (Persero).
Sebagian besar warga di Jakarta ternyata memiliki kecenderungan untuk melunasi utang mereka menjelang Hari Raya Idul Fitri, terutama di PT Pegadaian (Persero). (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian besar warga di Jakarta ternyata memiliki kecenderungan untuk melunasi utang mereka menjelang Hari Raya Idul Fitri, terutama di PT Pegadaian (Persero).

Ardianto, Pimpinan Cabang Pegadaian Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, menuturkan setiap tahun menjelang Lebaran terdapat tren pelunasan utang hampir di seluruh cabang Pegadaian.

Hal itu, katanya, berbanding terbalik dengan persepsi umum soal orang yang justru membutuhkan uang menjelang Lebaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tren pengajuan kredit sendiri, kata dia, biasanya ramai terjadi beberapa hari sebelum Ramadan tiba.

"Tren pegadaian menjelang Lebaran itu pelunasan, bukan pinjam uang. Jadi biasanya kami setiap mau Lebaran seperti ini kebanjiran uang," ujar Ardianto kala berbincang dengan CNNIndonesia.com di kantornya beberapa waktu lalu.

Hal itu, papar dia, bisa jadi dikarenakan para pegawai menerima tunjangan hari raya (THR). Sedangkan warga yang berprofesi sebagai pedagang, paparnya, mungkin memperoleh peningkatan penjualan sehingga modal yang diambil di Pegadaian dapat dikembalikan.

Meski demikian, Ardianto tak menampik fakta bahwa masih ada warga Jakarta yang mengajukan pinjaman beberapa hari sebelum Lebaran tiba. Kebutuhan uang untuk merayakan Hari Kemenangan tetap menjadi alasan paling dominan mengapa masyakarat rela menggadaikan barangnya.

"Yang butuh uang itu biasanya pengusaha-pengusaha menengah ke bawah yang uangnya mau dipakai bayar THR karyawan," ujarnya.
Barang jaminan yang digadaikan, papar Ardianto, cukup beragam. Namun, dia menyebutkan, secara umum 95 persen warga memilih menggadaikan emas dan berlian, baik yang berupa perhiasan atau batangan. Adapun lima persen lainnya adalah kendaraan bermotor dan barang elektronik.

Selain memang membutuhkan uang, imbuh Ardianto, ada juga warga Ibu Kota yang sengaja memilih menggadaikan kendaraan bermotor atau barang elektroniknya beberapa hari sebelum mudik Lebaran agar bisa sekaligus menitipkan barangnya secara aman di gudang Pegadaian.

Dijono, Direktur Bisnis II Pegadaian, sebelumnya mengungkapkan banyak nasabah mulai menebus emas yang mereka jaminkan untuk digunakan saat Lebaran. Hal ini dikarenakan emas yang dijaminkan oleh nasabah kebanyakan berbentuk perhiasan.

Jumlah total pembiayaan gadai emas di BUMN tersebut mencapai Rp33 triliun hingga Mei lalu. Perusahaan pembiayaan tersebut membidik total pembiayaan khusus komoditas itu sebesar Rp35,4 triliun hingga akhir 2016.

Uang Tambahan dan Keamanan
Salah seorang warga Kemang Timur bernama Cahya Sunarti (40) menyatakan dirinya menggadaikan emas seberat kurang lebih 10 gram miliknya di Pegadaian. Dia memutuskan untuk menukarkan perhiasannya itu demi mendapatkan tambahan uang, sehingga bisa membagikan ‘angpao’ Lebaran kepada sejumlah keponakannya.

Cahya menuturkan ini adalah kali pertama dirinya menggadaikan barang menjelang Lebaran. Walaupun, dia menuturkan, dirinya juga beberapa kali meminjam uang dengan barang jaminan berupa emas di Pegadaian.

“Kalau ada keperluan, ya lebih baik digadaikan saja dulu. Nanti kalau ada uangnya ya ditebus. Kalau yang emas ini mungkin ditebus habis Lebaran," ujarnya.
Sementara Pegadaian, ucap Cahya, dipilih menjadi tempat peminjaman uang karena merupakan badan usaha milik pemerintah yang dipercaya keamanannya. Selain itu, menurutnya, proses pencairan dan pelunasan uang relatif cepat, serta bunga pinjaman cukup terjangkau.

Pengalaman berbeda datang dari pegawai yang tinggal Mampang Prapatan, Hendra. Dia menuturkan dirinya menggadaikan sepeda motornya agar aman sekaligus mendapatkan uang tambahan.

Dia sendiri mudik ke kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah menggunakan kereta api. "Mau mudik ke Solo naik kereta, jadi motornya dititipkan saja di sini. Kan lebih aman, ada yang jaga, daripada di rumah," katanya.

Dia mengatakan dirinya sudah dua kali menggadaikan sepeda motornya di Pegadaian menjelang Lebaran. Hal itu, sambung Hendra, lebih aman dibandingkan tempat pegadaian swasta lainnya yang tak memiliki gudang. Kebiasaan menggadaikan barang di Pegadaian, sambungnya, mungkin akan terus dilakukan di masa mendatang. Selain aman, kocek juga bertambah. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER