Pemerintah Tawarkan Ampunan untuk Sisa Kelompok Santoso

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jul 2016 17:16 WIB
Kapolda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi memastikan jajarannya terus mencari 19 orang anggota kelompok Santoso yang belum tertangkap.
Polisi berjaga ketat di dekat dua peti jenazah birisi jasad Santoso dan Muktar yang tewas dalam baku tembak dengan Satgas Tinombala di Pegunungan Tambarana. (ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar/Spt/16).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah mempertimbangkan untuk memberi pengampunan terhadap sisa 19 orang anggota kelompok Santoso, jika mereka menyerahkan diri.

Saat ini, kata Luhut, pemerintah baru akan menjalin komunikasi dan pendekatan kepada sisa kelompok Santoso. "Kalau mereka turun semua, ya kami pertimbangkan untuk berikan pengampunan. Karena mereka itu juga warga negara Indonesia," kata Luhut di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/7).

Luhut menyatakan, dalam mengatasi kelompok separatis dan terorisme, pemerintah mengedepankan penggunaan pendekatan lunak melalui agama dan budaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, ia pun menegaskan langkah tersebut bukan berarti pemerintah tidak dapat menggunakan pendekatan keras, seperti operasi militer.

Luhut mencontohkan Abu Wardah alias Santoso pemimpin jaringan Mujahidin Indonesia Timur yang terpaksa ditembak mati karena tidak dapat diatasi melalui pendekatan lunak.

"Santoso ditembak mati kan karena dia tidak bisa soft approach," ujar Luhut.
Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso juga berjanji akan mengedepankan pendekatan lunak dalam menangani 19 anggota sisa kelompok Santoso. Untuk itu, ia mengimbau agar sisa kelompok Santoso segera menyerahkan diri. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan akan segera membuka komunikasi dengan sisa kelompok Santoso.

"Kami akan perlakukan dengan baik kalau mereka menyerah. Tapi kalau mereka tidak mau, ya sudah kami lakukan hard power," ucapnya.

Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi sebelumnya memaparkan, dari baku tembak yang menewaskan Santoso, terdapat tiga orang yang lolos.

Ketiga orang tersebut diduga adalah Jamiatun Muslim alias Atun alias Bunga alias Umi Delima (istri Santoso), Nurmi Usman alias Oma (istri Basri), dan satu lelaki.
Ketiganya berhasil kabur disebabkan faktor cuaca. Mereka berada di pinggir kali. "Ketika ditembak dua, tiga lainnya belum bisa ditangkap tapi melarikan diri," ujar mantan Kapolres Poso ini.

Rudy memastikan jajarannya terus mencari ketiga orang itu dan 16 orang lain yang dipimpin Ali Kalora. Total diperkirakan masih ada 19 orang anggota kelompok Santoso yang belum tertangkap.

Sementara, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, operasi Tinombala bakal terus dilakukan sampai seluruh kelompok teroris di kawasan Poso berhasil dilumpuhkan. (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER