Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto meminta kepada Idrus Marham untuk tetap menjabat sebagai sekretaris jenderal sampai kepengurusannya selesai. Setya menyampaikan itu dengan sedikit kelakar saat berpidato dalam pembukaan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Golkar di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Rabu (27/7).
"Saking sayangnya saya kepada Pak Idrus, apalagi menteri, pertama kali saya mohon 'Jangan jadi menteri, jadilah sekjen sejati," kata Setya disambut riuh peserta Rapimnas.
Permintaan Setya itu disampaikan sesaat menjelang Presiden Joko Widodo mengumumkan jajaran menteri baru di Istana Negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa hari sebelumnya, nama Idrus memang santer diberitakan akan masuk dalam kabinet baru Presiden Jokowi. Idrus sempat disebut akan menempati posisi Menteri Desa atau Menteri Pemuda dan Olahraga.
Nasib baik belum berpihak kepadanya. Idrus tak masuk dalam daftar orang-orang yang dilantik sebagai menteri dalam reshuffle kabinet Rabu ((27) siang. Presiden Jokowi lebih memilih kader Golkar yang lain, Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian menggantikan Saleh Husin.
Saat dikonfirmasi, Idrus mengaku siap memenuhi permintaan Setya. "Ketua umum memang masih menghendaki saya di partai. Apalagi partai baru saja melakukan rekonsiliasi setelah kurang lebih hampir dua tahun terlibat konflik. Selama ini memang selama pilihan salah satunya ada pada Pak Airlangga," ujar Idrus.
Presiden Jokowi merombak 13 kementerian dalam reshuffle jilid II hari ini (27/7). Sejumlah nama baru masuk dan ada beberapa nama yang bergeser dari pos kementeriannya semula.
Airlangga termasuk nama baru bersama delapan orang lainnya yaitu Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Desa dan Daerah Tertinggal Eko Putro S, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukito, Menteri Energi Sumber Daya Mineral Chandra Tahar, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur.
Menyoal masuknya Airlangga, Setya Novanto mengklaim partainya tidak pernah mengajukan nama menteri kepada Presiden Joko Widodo untuk masuk dalam pemerintahan.
"Kami tidak pernah ajukan (menteri). (Reshuffle) berdasarkan evaluasi presiden, apapun kami apresiasi," ujar Setya.
(wis)