Jakarta, CNN Indonesia -- Jenderal TNI Purnawirawan Luhut Binsar Pandjaitan dan Jenderal TNI Purnawirawan Wiranto melakukan prosesi serah terima jabatan menteri koordinator bidang politik hukum dan keamanan. Wiranto menjawab persoalan hak asasi manusia yang diduga melibatkan dirinya.
"Isu-isu HAM mengenai saya, saya mengharapkan harus jelas
locus dan
tempus delicti-nya, harus jelas saatnya kapan, di mana dan apa keterlibatan saya. Saya akan jawab satu per satu," tegasnya menjawab pertanyaan wartawan setelah sertijab di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (28/7).
Komentar Wiranto itu menanggapi respons sejumlah aktivis HAM yang kecewa dengan penunjukkan Wiranto sebagai Menko Polhukam di Kabinet Kerja. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai Wiranto sebagai salah satu sosok utama di balik pelanggaran hak asasi manusia berat saat memimpin institusi TNI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu biasa. Setiap saya menjabat apapun, bahkan mencalonkan diri pun selalu ada letupan itu," kata Wiranto.
Ketua Umum Partai Hanura itu mengklaim bahwa penunjukkan dirinya oleh Presiden Joko Widodo telah melalui pertimbangan yang matang, dan dilakukan dengan penelusuran rekam jejak yang jelas.
"
Track record-nya jelas. Dengan pertimbangan itulah presiden memutuskan untuk mengangkat menteri termasuk saya," katanya.
Dalam acara Sertijab itu, sejumlah menteri kabinet kerja ikut hadir. Beberapa di antaranya Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara.
Selain itu Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga menghadiri acara tersebut. Mantan Wakil Presiden RI Tri Sutrisno dan tokoh senior militer Widjojo Soejono yang pernah menjabat kepala staf RPKAD juga datang pada pertemuan itu.
Dalam pertemuan itu, Luhut menyampaikan bahwa dirinya telah memaparkan kepada Wiranto mengenai sejumlah program kerja yang telah dikerjakan, sedang, dan akan dikerjakan di jajaran Menko Polhukam. Luhut yakin, seniornya itu akan lebih baik lagi membawa Kemenko Polhukam.
"Ini penugasan beliau yang kedua setelah 16 tahun meninggalkan tempat ini. Kepada Pak Wiranto, selamat bekerja, Pak," ujar Luhut saat menyampaikan sambutan.
Wiranto pernah menduduki jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamananan pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Jabatan tertinggi di pemerintahan yang pernah dia emban. Dia menduduki posisi strategis itu terhitung sejak 26 Oktober 1999 sampai 15 Februari 2000.
Dalam sambutannya, Wiranto menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dia juga berterima kasih kepada Luhut yang telah memaparkan program kerja di Kemenko Polhukam. Wiranto menyatakan akan melanjutkan program kerja yang belum dikerjakan Luhut.
"Saya lanjutkan. Semalam kita sudah bicarakan dan bersama staf juga sudah dibicarakan, apa yang sedang dilakukan dan akan dilakukan," kata Wiranto.
(obs)