Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama punya cerita sebelum menghadiri acara penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar kemarin. Sedianya, Ahok—panggilan akrab Basuki—mau bertamu ke kediaman Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan. Namun secara mendadak, Presiden Joko Widodo memanggilnya ke Istana Merdeka.
“Kebetulan saya kemarin diajak Pak Jokowi ke Istana ngobrol-ngobrol,” kata Ahok menceritakan pertemuannya kemarin kepada awak media, Jumat (29/7).
 Ahok bersama dengan pejabat negara lainnya hadir di Rapimnas Partai Golkar. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf) |
Berdasarkan pantauan, Ahok meninggalkan kantornya di Balai Kota, sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, dia mengatakan dirinya menyatakan akan hadir pada acara penutupan Rapimnas Partai Golkar—dan juga ke Megawati. Ketika sampai di Istana Merdeka, Ahok kembali ditanya Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tadinya mau ke Bu Mega sebelum bapak panggil saya. Ya sudah diantar ke Bu Mega deh," kata Ahok.
Dia menceritakan keduanya pun akhirnya bersama menuju ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Namun, tak diketahui berapa lama pertemuan berlangsung. Ketiga kemudian diketahui bersama-sama pula datang ke Rapimnas Partai Golkar sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat bertemu Megawati, Ahok menceritakan perihal dirinya yang memutuskan menggunakan jalur partai politik untuk maju dalam Pilkada 2017. Tak hanya partai politik, dia menuturkan, namun juga dibantu oleh kelompok relawan Ahok, yakni Teman Ahok. Namun, Ahok menyitir keterangan Megawati, menyatakan bahwa PDI Perjuangan memiliki mekanisme tersendiri.
Selain itu, sambung Ahok, dirinya sudah menyerahkan masalah komunikasi dengan Partai PDI Perjuangan kepada tiga partai pendukungnya dalam Pilkada 2017 itu. Mereka adalah Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Nasional Demokrat dan Partai Golkar.
“Jadi ketemu parpol sama parpol,” tegasnya.
Ketiga partai itu juga sudah memenuhi persyaratan jumlah kursi untuk mencalonkan Ahok, yakni 24 kursi legislatif dari jumlah yang disyaratkan, 22 kursi. Partai PDI Perjuangan sendiri memiliki 28 kursi di legislatif, sehingga tak memerlukan koalisi dengan partai lainnya.
Meski sudah mendapatkan sokongan dari tiga elite politik, Ahok masih berambisi untuk mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan. Ahok menyatakan ingin tetap menggandeng salah satu kader PDI Perjuangan yang juga merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta saat ini, Djarot Saiful Hidayat.
"Kalau itu
mah dari dulu sudah oke Bu Mega,” kata Ahok. “Sekarang kan masalahnya mesti temukan tiga partai untuk ngomong seperti apa.”
(asa)