Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian berencana mengunjungi dua lokasi kerusuhan di Sumatera Utara. Jumat kemarin, dua kericuhan berbeda pecah di Kabupaten Karo dan Kota Tanjung Balai.
Rencana kedatangan Tito tersebut diutarakan Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara, Komisaris Besar Rina Sari Ginting. Mengutip
Antara, Rina berkata, agenda Tito tersebut tidak direncanakan sebelumnya.
"Belum tahu agendanya. Kebetulan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga masih di sini," ujarnya di Medan, Sabtu (30/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalla hari ini berada di Parapat, Simalungun. Ia menghadiri Musyawarah Masyarakat Adat Batak dan rapat kerja nasional yang digelar Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia.
Pada acara itu, Kalla menyebut Indonesia merupakan negara yang kuat karena memiliki prinsip persatuan yang mengakar.
"Indonesia kuat karena meski berbeda tetapi tetap Bhinneka Tunggal Ika," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pendidikan Polri, Komisaris Jenderal Syafruddin, menyebut kepolisian perlu berhati-hati menangani kasus pembakaran wihara dan kelenteng di Tanjung Balai.
Menurut mantan kepala Polda Sumatera Utara itu, penindakan hukum tidak boleh didasarkan pada kesalahan penangkapan terduga pelaku pembakar dan perusak rumah ibadah.
"Saya diperintah kapolri untuk turun tangan. Untuk penegakan hukum dalam kerusuhan di Tanjung Balai, saya minta anggota Polri melakukan secara akurat dan tepat, jangan main asal tangkap saja," kata dia.
Sebelumnya, kerusuhan muncul di Tanjung Balai akibat protes seorang warga atas volume pengeras suara sebuah masjid. Massa kemudian bereaksi dengan merusak dan membakar sejumlah wihara dan kelenteng.
Pada hari yang sama, kerusuhan juga pecah di Karo. Keributan yang menewaskan setidaknya seorang warga Desa Lingga itu dipicu penolakan penduduk setempat atas rencana relokasi korban erupsi Gunung Sinabung.
(abm)