Pengamat: Faktor Figur Lebih Penting dari Kebesaran Partai

Wishnugroho Akbar | CNN Indonesia
Kamis, 04 Agu 2016 09:36 WIB
Tri Rismaharini disebut punya kualifikasi seperti Ahok: pengalaman, gaya kepemimpinan, dan prestasi memimpin Surabaya menjadi modal untuk mendongkrak namanya.
Ilustrasi. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kanan) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) diprediksi ikut bertarung dalam pilkada DKI Jakarta 2017. (Ilustrator Andhika Akbarayansyah
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Jakarta lebih melihat figur seorang tokoh ketimbang nama besar partai dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Sejauh ini, belum ada figur lain yang lebih menjanjikan dari bakal calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama.

Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menyatakan hal itu saat dihubungi CNNIndonesia melalui sambungan telepon, Rabu malam (3/8). Berbekal ketokohan itu, Burhanuddin menilai sulit bagi calon lain untuk mengalahkan Ahok, sapaan Basuki, dalam Pilkada Jakarta.

"Sehebat dan sebesar apapun partainya, sangat sulit mengalahkan Ahok kalau tidak memiliki tokoh yang kuat secara elektoral," kata Burhanuddin

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketokohan Ahok bukan tidak tersaingi sama sekali. Menurut Burhanuddin, Tri Rismaharini merupakan penantang yang paling berpeluang menyaingi Ahok. Wali Kota Surabaya itu santer diisukan bakal diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Ia menyebut Risma punya kualifikasi seperti Ahok. Pengalaman, gaya kepemimpinan, dan prestasi Risma selama memimpin Surabaya ikut menjadi modal yang mendongkrak ketokohannya di mata masyarakat.

"Risma punya succes story. Dia berprestasi selama memimpin Surabaya. Meski tidak serumit persoalan di Jakarta, tapi Surabaya juga kota besar dan kompleks. Faktor lain, sosok Risma juga cukup populer di kalangan warga Jakarta," Burhanuddin menuturkan.

Sosok Risma semakin mendapat dukungan di internal PDIP. Dukungan datang dari sejumlah relawan Joko Widodo. Sementara, beberapa partai seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN) menyambut baik apabila PDIP mengusung Risma dalam Pilgub Jakarta.

Beberapa di antara partai itu bahkan mengajukan skenario politik menduetkan Risma dengan Sandiaga Uno sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Sandiaga adalah calon yang diusung Gerindra. Jika skenario itu terwujud, Pilkada Jakarta kemungkinan hanya menghadirkan dua calon gubernur, yakni Ahok dan Risma.

Ahok didukung oleh Partai Hanura, Partai NasDem, dan Partai Golkar. Sedangkan Risma, jika sesuai skenario, akan didukung oleh koalisi besar yang melibatkan partai besar seperti PDIP, Gerindra, PKS, dan PAN.

Di atas kertas jika hal itu terjadi, Risma lebih berpeluang memenangkan Pilkada Jakarta. Hal ini karena Risma didukung partai-partai yang memiliki kursi mayoritas di DPRD dan punya basis massa cukup kuat di Jakarta.

Namun Burhanuddin tak yakin Risma akan mudah mengalahkan Ahok.

"Tetap sulit. Karena dari survei terakhir terungkap bahwa 81 persen massa PDIP lebih memilih Ahok. Artinya, kalau PDIP mengusung Risma, mereka tetap harus bekerja ekstra keras untuk mengalahkan Ahok," kata Burhanuddin. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER