PDI-P Akui Pernah Bahas Pergantian Kepala BIN dengan Jokowi

Martahan Sohuturon | CNN Indonesia
Jumat, 12 Agu 2016 20:23 WIB
Hendrawan Supratikno menyatakan pembicaraan saat itu berkutat pada usulan perlunya pembenahan di sektor intelijen.
Letjen (Purn) Sutiyoso saat dilantik sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Pelantikan ini digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 8 Juli 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno mengatakan partainya pernah membicarakan masalah pergantian Kepala Badan Intelijen Negara bersama Presiden Joko Widodo.

Meski demikian, kata Hendrawan, pembicaraan tidak sampai melahirkan usulan sosok pengganti Kepala BIN saat ini, Sutiyoso.

"Pembicaraan biasa tidak spesifik. Selalu yang digunakan konsep besar, perbaikan pemerintahan, menjaga stabilitas," kata Hendrawan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Jumat (12/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendrawan menjelaskan, pembicaraan kala itu hanya sebatas melahirkan usulan bahwa sektor intelijen perlu pembenahan.

Meski sudah menerima informasi bahwa akan ada pergantian Kepala BIN, Hendrawan mengaku belum mengetahui sosok pengganti Sutiyoso. Ia menyerahkan hal tersebut kepada Presiden Jokowi.

"Ada informasi dari sumber yang sangat layak dipercaya," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kepastian pergantian Kepala BIN akan diambil dalam waktu dekat. Isu pergantian Sutiyoso telah berembus sebelum perombakan Kabinet Kerja.

Pagi tadi Sutiyoso menghadap Presiden Jokowi. Dia mengaku bertemu Jokowi atas inisiatif sendiri, bukan karena dipanggil. Sutiyoso hendak melaporkan sejumlah hal yang perlu diketahui Presiden.

Sutiyoso membantah pertemuannya dengan Jokowi untuk mengevaluasi kinerjanya selaku Kepala BIN.

Sejak beberapa waktu lalu, Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan santer disebut bakal menggantikan posisi Sutiyoso.

Ketua Komisi III Bidang Hukum DPR Bambang Soesatyo, misalnya, mengaku telah mendengar kabar itu. Sementara mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Laksda (Purn) Soleman Ponto mengatakan, sepengetahuan dia, seluruh intelijen sudah mendengar kabar Budi Gunawan akan bergabung dalam barisan.

Budi Gunawan pun satu waktu menemui Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantor Sekretariat Presiden. Namun saat itu, mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri tersebut berkata hanya membahas persiapan mudik lebaran bersama Pramono. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER