Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah titik panas (
hotspot) kebakaran hutan di Indonesia mengalami peningkatan signifikan hanya dalam selang waktu satu hari. Hingga Selasa (16/8) sore tadi, jumlah titik panas di Indonesia terpantau mencapai angka 482.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan titik-titik itu terpantau melalui satelit milik lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA. Jumlah tersebut terbilang besar karena sebelumnya jumlah
hotspot terpantau hanya 202 titik pada Senin (15/8).
Penambahan jumlah titik panas kebakaran hutan tertinggi terjadi di kawasan Kalimantan Barat. Tercatat ada 303 titik panas dengan kategori sedang dan tinggi yang terdeteksi di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari satelit sebaran
hostpot di Kalimantan Barat tersebar cukup merata. Pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertanian dengan cara membakar merupakan penyebab utama dari meningkatnya jumlah
hotspot," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (16/8) malam.
Selain di Kalimantan Barat, titik panas juga terpantau berada di Jambi, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kepulauan Babel, Aceh, NTT, Papua dan Papua Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Sutopo menuturkan untuk mencegah kebakaran meluas BNPB telah menerjunkan sembilan armada udara pembawa air. Terdapat juga dua pesawat yang membawa materi hujan buatan ke atas titik panas yang terdeteksi.
(asa)