Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih gengsi mengakui meminta dukungan dari PDIP. Ahok, sapaan akrab Basuki, mengklaim kedatangannya ke Dewan Pimpinan Pusat PDIP pada 17 Agustus lalu hanya meminta kader PDIP Djarot Saiful Hidayat.
Ahok mengaku, ketika sowan dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dia meminta Djarot kembali menjadi pasangannya untuk bersaing di kancah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta sebagai petahana. Ahok merasa harus meminta izin kepada Megawati sebagai 'pemilik' Djarot.
"Saya nanyain, 'saya sudah mau maju nih, udah ada tiket tiga nih, aku minta Djarot boleh enggak?' Bukan minta dukungan, saya cuma minta Djarot. Saya enggak minta PDIP loh," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (19/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok menilai, dia paling cocok jika berpasangan dengan Djarot. Dibandingkan dengan Kepala BPKAD Heru Budi Hartono, Ahok menyebut lebih enak bersama Djarot dengan alasan Heru masih muda dan masih membutuhkan PNS seperti Heru. Sebelumnya, Ahok memilih Heru ketika hendak maju dari jalur perseorangan.
Ahok lantas menjelaskan maksud pernyataannya itu, bahwa dia tak masalah jika tak didukung PDIP. Lantaran sudah memiliki tiga partai yakni Hanura, NasDem dan Golkar. Ahok bahkan menegaskan bahwa dia berani maju tanpa dukungan partai atau melalui jalur perseorangan dengan sudah mengumpulkan satu juta KTP.
Terkait tambahan partai politik lain dalam koalisi tiga partai, apakah PDIP atau lainnya, Ahok mengaku tak mau ikut campur dengan mekanisme partai.
"Kan sudah tiga parpol toh, 'boleh gak?' Ibu bilang 'saya sih oke' tapi parpol kan mesti dirapatkan, ada prosedur. Ya sudah silahkan dirapatkan," tutur Ahok.
Dengan tiga partai politik saat ini, Ahok sudah dapat maju dengan modal 24 kursi di legislatif. Tambahan dari PDIP sebagai pemilik suara terbesar dengan 28 kursi di DPRD DKI Jakarta tentunya bakal memperkuat suara untuk Ahok.
Sebelumnya, Ahok mengklaim telah mendapatkan dukungan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk kembali maju ]menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.
(obs)