Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi fokus pada pembangunan dibandingkan menggusur kawasan Mangga Besar. Kawasan di RW 02, Taman Sari itu status tanahnya masih dipersoalkan antarwarga yang mengaku sebagai pemilik sah.
"Orang sudah tentram bukannya didamaikan, ini mengancam (gusur)," kata Gubernur yang bisa disapa Ahok itu di kantor Balai Kota, Jakarta, Rabu (24/8).
Ahok mengeluhkan kinerja Anas yang tidak menyinggung pembuatan jalan inspeksi hingga pembenahan kawasan Kota Tua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mengaku sudah menghubungi langsung Anas agar kisruh lahan di Mangga Besar itu diselesaikan dengan cara negosiasi saja.
Jika ada penyelewenangan terjadi, Ahok menegaskan dirinya tak segan untuk memberhentikan bawahan. ""Gue kan tiap hari pecat orang," kata Ahok saat ditanya apakah bakal memecat Anas.
Soal kisruh lahan di Mangga Besar itu, Ahok sebelumnya mengibaratkan Anas seperti centeng. Menurutnya, tak seharusnya Anas menggusur pemukiman yang sudah lama ditinggali oleh warga itu.
Warga RW 02 Mangga Besar mengaku sudah menempati sejak 1928. Namun belakangan ada orang yang mengklaim memiliki lahan seluas 3.190 meter persegi itu. Tanah tersebut ternyata sudah dilelang oleh orang yang mengaku mengantongi sertifikat hak milik pada tahun 2015.
Tiga pemenang lelang lahan itu kemudian melalui kuasa hukumnya meminta penghuni mengosongkan lokasi. Kemudian Pemerintah Kota Jakarta Barat ikut mengeluarkan surat peringatan pertama hingga ketiga yang jatuh tempo, Senin lalu (23/8). Namun kemudian penggusuran dibatalkan.
(sur)