Ahok: Saya dari Dulu Sama Ibu Mega, Enggak Mungkin Ninggalin

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Kamis, 25 Agu 2016 15:57 WIB
Ahok menyampaikan hal ini ketika ditanyai apakah dia masih menunggu keputusan dari PDI Perjuangan, lantaran Koalisi Kekeluargaan sudah tak berharap pada PDIP.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai menghadiri pelantikan menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2016. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan dia tak akan meninggalkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Alasannya karena sudah dekat sejak dulu.

Ahok, sapaan Basuki, menyampaikan hal ini ketika ditanyai apakah dia masih menunggu keputusan dari PDI Perjuangan, lantaran Koalisi Kekeluargaan sudah tak berharap pada partai berlambang benteng moncong putih itu.

"Saya dari dulu sama Ibu Mega. Enggak mungkin ninggalin Ibu Mega," kata Ahok, di Rusunawa Pesakih, Jakarta Barat, Kamis (25/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok mengaku sudah mendapatkan dukungan dari Megawati untuk mendukung dirinya yang bakal maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Dukungan itu belum sepenuhnya disepakati oleh kader partai. Alhasil, Ahok masih harus menunggu mekanisme dari PDI Perjuangan.

Dewan Pimpimpinan Daerah PDI Perjuangan DKI Jakarta sempat menyatakan masuk dalam koalisi lawan Ahok, yakni Koalisi Kekeluargaan. Namun, keputusan tetap berada di Dewan Pimpinan Pusat. Salah satu anggota Koalisi Kekeluargaan, Partai Gerindra memprediksi PDI Perjuangan tak lagi bergabung dengan Koalisi Kekeluargaan.

Sebagai pemilik suara terbesar di DKI Jakarta dengan 28 kursi di legislatif membuat PDI Perjuangan dapat mencalonkan sendiri tanpa harus menyatukan kekuatan dengan parpol lain.

Jumlah kursi ini bahkan lebih banyak dari koalisi pendukung Ahok, yakni Partai Hanura, Partai NasDem, dan Partai Golkar. Partai pengusung Ahok hanya mempunyai 24 kursi. Hal ini membuat PDI Perjuangan leluasa dan dapat menentukan arah Pilkada DKI Jakarta.

Dengan alasan PDI Perjuangan memiliki kursi lebih banyak, DPP PDI Perjuanga membuat simulasi  Pilkada yang menjadikan Ahok sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan kader PDI Perjuangan.

Namun, beberapa waktu lalu Ahok sempat menyatakan ogah turun jabatan menjadi wakil gubernur. Kemarin, Ahok melunak san berseloroh dengan menyebut dirinya cocok menjadi wagub.

"Memang, gue ini emang cocoknya jadi cawagub kok. Gubernur aslikan masih Jokowi, gue masih wagub. Cuman dipinjemin presiden, jadi gue kayak akting jadi gubernur, gitu," tutur Ahok berseloroh.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER