Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengklaim masih menjalankan program Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pada pilkada 2012, Ahok diusung parpol berlambang kepala banteng itu, berpasangan dengan Joko Widodo.
"Jadi sebetulnya saya masih sama PDIP kan," kata Ahok di Pasar Pesanggerahan, Jakarta, Jumat (26/8).
Setelah Joko Widodo terpilih menjadi presiden pada 2014, Ahok naik jabatan menjadi orang nomor satu di Jakarta. Ia mengklaim terus melanjutkan program kerja yang disusun secara kolektif dengan parpol pengusung mereka, salah satunya PDIP.
Rabu lalu, Ahok berseloroh menyebut Jokowi merupakan Gubernur DKI Jakarta yang asli. "Gue masih wakil gubernur. Jadi gue kayak pelaksana gubernur, gitu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Pilkada DKI Jakarta 2012, PDIP menginstruksikan Jokowi yang ketika itu menjabat wali kota Solo untuk berpasangan dengan Ahok.
Ahok kala itu berstatus sebagai kader Partai Gerindra. Mantan bupati Belitung Timur itu berkata, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri adalah tokoh yang memintanya mendampingi Jokowi.
Jelang Pilkada 2017, PDIP belum menentukan bakal calon yang akan mereka usung. Namun, Ahok menyebut Megawati sudah memberikan dukungan untuk dirinya.
Hingga saat ini, Ahok yang telah mendapatkan dukungan dari Hanura, NasDem, dan Golkar masih menunggu keputusan dari PDIP sebagai parpol dengan suara terbesar di Jakarta.
"Tunggu waktunya dong. Saya mana tahu. Kan itu urusan PDIP," ujar Ahok.
(abm)