Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh lintas agama di DKI Jakarta sepakat mengedepankan semangat toleransi dan kerukunan antarumat beragama demi menciptakan suasana yang harmonis di ibu kota. Langkah ini diharapkan dapat mewujudkan Pilkada DKI Jakarta 2017 yang demokratis.
Kesepakatan itu dideklarasikan oleh enam tokoh agama berbeda dan sejumlah organisasi masyarakat seperti Front Pembela Islam DKI Jakarta dan Forum Kerukunan Umat Beragama DKI Jakarta. Mereka mendeklarasikan kesepakatan ini di hadapan Kapolda Metro Jaya, perwakilan Kodam Jaya, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Senin (29/8).
Salah satu butir kesepakatan itu adalah, akan saling menghormati dan menghargai dengan menghayati makna dan butir-butir Pancasila sesuai ajaran agama masing-masing dan tidak akan membuat pernyataan yang bertentangan dengan ajaran agama. Segala masalah yang terjadi, akan diselesaikan melalui jalur hukum agar tidak menjadi konflik yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto berharap semangat tokoh lintas agama untuk mengedepankan toleransi dan kerukunan antarumat beragama dapat menciptakan situasi yang aman jelang penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ia berjanji akan mengerahkan jajarannya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat demi menangkal dan mengantisipasi berbagai potensi terjadinya perselisihan antarumat beragama.
"Diharapkan (kesepakatan) ini bisa menciptakan suatu kondisi saat Pilkada DKI 2017, kita bisa satu bahasa dan satu pola tindakan," kata Moechgiyarto.
Staf Ahli Ideologi Kodam Jaya Kolonel Marsudi Sarwono mengatakan, masyarakat harus senantiasa menyamakan pemahaman dan persepsi terkait perbedaan. Masyarakat harus menyadari perihal pentingnya perbedaan sehingga dapat mewujudkan semangat toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
"Ayo bersama-sama bangun agar bisa saling menghargai, komunikasi harus terus dibangun," ujarnya.
Ia pun menegaskan, Kodam Jaya siap membantu menjaga keamanan ibu kota jelang Pilkada DKI 2017. Menurutnya, toleransi harus dibangun dengan sikap saling menghargai dan menghormati antarumat beragama.
"Demi membangun bangsa Indonesia, kita abaikan perbedaan itu," kata Marsudi.
Sementara itu Sekretaris FKUB DKI Jakarta Taufiq Rahman Azhar berharap semengat mengedepankan toleransi dan kerukunan antarumat beragama ini dapat disampaikan dengan baik oleh para tokoh lintas agama kepada umatnya masing-masing. "Harus disampaikan ke tingkat bawah, tokoh agama menyampaikan lewat mimbar-mimbar agama ke masyarakat," ujarnya.
Beberapa tokoh lintas agama yang hadir antara lain Fakhrurrozy ishaq, Ignatius Rudy Pratikno, ME Raintung, Djaenggrana Ongawijaya, Pedanda Panji Bogata, dan Liem Wira Wijaya
(sur)