Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga survei Populi Center merilis hasil penelitian terkait Pemilihan Kepala Daerah 2017 yang salah satunya digelar di DKI Jakarta. Dalam survei tersebut, nama Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama diprediksi bakal tumbang di wilayah Jakarta Utara.
Dalam data yang dikumpulkan sejak 19 Agustus 2016 hingga 24 Agustus 2016 dengan jumlah responden sebanyak 400 orang, warga Jakarta Utara lebih memilih sosok Tri Rismaharini sebagai Gubernur DKI Jakarta dibandingkan Basuki Tjahaja Purnama.
Jika dipersentasekan, dukungan masyarakat Jakarta Utara terhadap Risma menyentuh angka 65 persen, berbanding jauh dengan dukungan terhadap Ahok yang hanya ada di angka 31,7 persen.
Melihat sedikit ke belakang, bukan hal aneh jika nantinya memang Ahok tak mendapatkan dukungan dari warga Jakarta Utara. Banyaknya penggusuran di beberapa wilayah di Jakarta Utara menjadi salah satu alasan logis kenapa warga di sana menolak Ahok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Jakarta Utara, selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta Ahok telah menggusur sejumlah kawasan di antaranya kawasan Kalijodo, kawasan Pasar Ikan, dan kawasan Kampung Akuarium.
Selain penggusuran, satu kejadian lain yang bisa menjadi penyebab hilangnya dukungan terhadap Ahok di Jakarta Utara adalah karena adanya proyek reklamasi di Pantai Utara Jakarta.
Seperti yang diketahui, saat Ahok memimpin Jakarta menggantikan Joko Widodo, proyek reklamasi menjadi hal yang mendapat perhatian lebih dari warga ibu kota.
Perhatian warga semakin meningkat setelah terkuaknya kasus korupsi di DPRD DKI terkait proyek 17 pulau reklamasi.
Ahok selalu berkukuh bahwa proyek reklamasi di Pantura Jakarta tidak merusak ekosistem dan mengganggu mata pencaharian warga. Namun para nelayan menyebut proyek tersebut semakin menyulitkan mereka menangkap ikan.
Saat dukungan dari warga Jakarta Utara mandek, Ahok malah mendapatkan dukungan tertinggi dari masyarakat di Jakarta Selatan.
Hasil survei Populi Center menyebut sebanyak 62,2 persen warga Jakarta Selatan akan mendukung Ahok, sementara 25,6 persen mendukung Risma.
Wilayah kedua yang memberikan dukungan terbanyak bagi Ahok adalah Jakarta Pusat dengan 60 persen dukungan warga. Sedangkan dukungan terhadap Risma di Jakarta Pusat hanya ada di angka 32,5 persen.
Jakarta Timur dan Jakarta Barat memiliki angka yang berbeda tipis terkait dukungan terhadap Ahok maupun Risma. Di Jakarta Timur, Ahok mendapatkan dukungan sebanyak 49 persen, lebih tinggi dari Risma yang hanya mendapatkan 30 persen dukungan.
Sementara di Jakarta Barat, Risma hanya mendapat 35 persen dukungan sementara Ahok didukung oleh 46 persen warga.
Satu lokasi terakhir yang ikut disurvei adalah Kepulauan Seribu. Persentase dukungan terhadap Risma dan Ahok di sana seimbang, yaitu 40 persen, sedangkan 20 persen sisanya masih ragu harus mendukung siapa.
(wis/obs)