Partai Idaman Rhoma Diprediksi Ganggu Suara Partai Islam

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Minggu, 12 Jul 2015 11:35 WIB
Pembentukan Partai Idaman dianggap menarik lantaran Rhoma Irama sebagai pendiri merupakan idola masyarakat.
Ketua umum Partai Idaman, Rhoma Irama, menandatangani akta pendirian partainya di Jakarta, Sabtu (11/7). (CNN Indonesia/Gilang Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia --
Direktur Eksekutif Populi Center Nico Harjanto menyatakan keberadaan Partai Idaman (Islam Damai Aman) bentukan Rhoma Irama akan mengganggu perolehan suara partia islam di Indonesia. Hal tersebut berdasarkan status Rhoma sebagai seorang selebriti dan tokoh agama Islam.
"Secara pengelihatan politik, pembentukan Partai Idaman memang menarik. Posisi Rhoma sebagai seorang idola secara nyata pasti mempengaruhi perolehan suara partai. Jika melihat secara politik, parpol yang berideologikan Islam pasti akan terganggu, misalnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Bulan Bintang (PBB)," ujar Nico saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu (11/7).

Nico menuturkan, sebenarnya keberhasilan Partai Idaman di kancah politik nasional tergantung dari cara Rhoma memposisikan diri dalam mengelola partai.

"Rhoma harus bisa memposisikan dirinya bukan sebagai faktor utama atau simbol partai. Karena politik berbeda dengan dunia entertainment. Belum tentu para penggemarnya akan tetap mendukung dirinya," ujarnya.
Nico menyarankan, Rhoma harus memberikan porsi lebih kepada para pengurus partai serta kader-kadernya untuk melakukan kordinasi dengan para tokoh yang berpengaruh di perpolitikan Indonesia. Sebab pengalaman Rhoma dalam politik terbilang masih baru.
Jika berbicara kemenangan, Nico tidak bisa menjamin hal tersebut. Namun bila melihat Indonesia sebagai negara demokrasi, pembentukan partai tersebut sebagi salah wadah penting bagi masyarakat atau kelompok tertentu dalam menyarankan pendapatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rhoma Irama diketahui mendeklarasikan berdirinya Partai Idaman, Sabtu lalu (11/7), di Jakarta. Ikon musik dangdut Indonesia ini sebelumnya memang pernah terjun langsung ke dunia politik ketika masuk dalam bursa calon presiden 2014 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Partai pimpinan Muhaimin Iskandar saat itu menggadang Rhoma sebagai calon presiden untuk mendongkrak perolehan suara partai. Hasilnya, PKB mengantongi 9,04 persen suara dan berhasil duduk di peringkat kelima perolehan suara partai secara nasional versi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Saat itu, Rhoma disebut-sebut menyumbang 3 persen suara untuk PKB.
(rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER