Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyindir anak muda yang dianggap tidak memiliki sopan santun. Sindiran tersebut disampaikan Megawati kala ia melantik pengurus organisasi sayap PDI-P Baitul Muslimin, Kamis (8/9).
Menurut Megawati, ketiadaan sikap sopan anak muda tercermin dari perilaku mereka di media sosial. Pengguna media sosial bahkan disebut tak segan lagi melontarkan ejekan terhadap Presiden mereka sendiri saat ini.
"Kalau saya lihat sekarang anak muda sopan santunnya sudah tidak ada. Kalau di medsos itu, presiden sendiri dijelek-jelekkin. Saya sampai berpikir, kita ini sebenarnya negara apa sih?" ujar Megawati di Kantor DPP PDI Perjuangan.
Megawati lantas mengingatkan bahwa agama Islam sebenarnya mengajarkan kedamaian, sikap baik, dan sopan santun kepada umat manusia. Karenanya, Presiden keempat Indonesia itu meminta anak muda untuk dapat mengamalkan nilai-nilai Islam dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Media kita membangun sebuah masyarakat yang tidak punya keutuhan pribadi. Saya bilang, jangan sukanya menghina di belakang karena itu bukan merupakan sikap ksatria," ujarnya.
Selain menyindir pengguna media sosial, Megawati juga menyoroti maraknya perkembangan aliran Islam radikal di Indonesia. Menurutnya, Islam di Indonesia tak bisa disamakan dengan pandangan masyarakat Timur Tengah.
Pendapat Megawati mengenai Islam radikal senada dengan pandangan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj. Menurut Said, penyebaran Islam di Indonesia tak bisa dilakukan dengan kekerasan seperti marak terjadi di kawasan Timur Tengah.
"Dulu hanya 50 tahun wali songo dengan pendekatan budaya menyebarkan Islam ke seluruh Nusantara. Sekarang banyak orang yang ingin menerapkan Islam dengan pola pikir Timur Tengah di Indonesia. Tidak cocok, itu tidak cocok. Di Timur Tengah, tidak ada ulama nasionalis," kata Said.
Said lantas berujar agar penganut paham Islam radikal pergi dari Indonesia, jika mereka tak mampu mengubah paradigmanya. "Kelompok radikal dan teroris di Indonesia silakan hengkang dari negara ini, jangan anggap mereka itu saudara atau tetangga kalian," katanya.
(obs)