Jakarta, CNN Indonesia -- Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso yang akan segera melepas jabatan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara, menyatakan telah bertukar informasi dengan Komisaris Jenderal Budi Gunawan, penggantinya yang dilantik hari ini.
“Indonesia ini punya 250 juta lebih (penduduk). Bagaimana seseorang melakukan sesuatu agar tahu, dan masyarakat belum tahu kondisi BIN sebenarnya. Semua sudah saya beri informasi kepada BG agar terus dilengkapi,” kata Sutiyoso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (9/9).
Salah satu permasalahan yang disampaikan Sutiyoso kepada BG, sapaan Budi Gunawan, ialah tentang personel intelijen yang sedikit. Padahal pemilihan kepala daerah serentak sudah di depan mata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutiyoso berpendapat, penting untuk melengkapi personel BIN secepat mungkin untuk menghadapi Pilkada 2017 sekaligus mengantisipasi berbagai persoalan yang mungkin terjadi pada pesta demokrasi rakyat itu.
Soal lain yang disinggung Sutiyoso kepada BG ialah kasus dwikewarganegaraan mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar. Sebab gara-gara perkara itu, BIN ikut disalahkan karena dianggap “bobol” mengecek latar belakang calon menteri.
Terkait sosok Budi Gunawan sendiri, Sutiyoso mengatakan BG merupakan salah satu polisi terbaik yang dapat meningkatkan kinerja BIN.
“Dengan kapasitas yang ia miliki, saya yakin dia bisa lebih profesional. Tapi masyarakat jangan terlalu berlebihan meminta BIN harus tahu semua tahu. Itu enggak mungkin,” kata mantan wakil komandan jenderal Kopassus itu,
Budi Gunawan dilantik hari ini oleh Presiden Jokowi di Istana Negara. Dia telah lulus uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR, dan disetujui rapat paripurna DPR sebagai Kepala BIN yang baru.
[Gambas:Video CNN] (agk)