Polri Lepas Jenderal Budi Gunawan ke BIN

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2016 09:27 WIB
Foto Budi Gunawan terpampang besar pada dua spanduk di stadion yang berada tak jauh dari auditorium PTIK. Tertulis "Selamat jalan Bhayangkara Sejati-Ku."
Polri menggelar acara pisah sambut Jenderal Budi Gunawan yang kini telah resmi menjabat sebagai Kepala BIN. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polri menggelar acara pisah sambut Jenderal Budi Gunawan yang kini telah resmi menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Rabu (14/9).

Acara dilaksanakan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta. Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, acara dimulai kira-kira pada 8.30 WIB.

Sesaat sebelum acara dimulai, Budi terlihat memasuki ruangan auditorium didampingi Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Badan Pemerliharaan Keamanan Komisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin datang lebih dulu, beberapa menit sebelumnya.

Di depan pintu auditorium tampak dekorasi berupa gerbang berlambang Polri dan BIN pada kedua sisinya. Sementara di bagian atas terpampang foto Budi dan istrinya.

Foto Budi juga terpampang besar pada dua spanduk di stadion yang berada tidak jauh dari auditorium. "Selamat jalan Bhayangkara Sejati-Ku," bunyi tulisan pada spanduk setinggi kurang lebih 10 meter itu.

"Nanti ada beberapa sambutan dan penyerahan cinderamata. Beliau keluar melalui gerbang pora dan diarak sampai menaiki kendaraan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Agus Rianto.

Yang dimaksud gerbang pora adalah semacam gerbang dari pedang yang dipegang oleh anggota polisi. Budi akan melewati gerbang tersebut dan keluar dari auditorium untuk diarak.

Di luar, kata Agus barisan anggota polisi akan mengantarkan kepergian Budi dengan yel-yel. Biasanya, barisan ini terdiri atas pasukan Korps Brigade Mobil.

Perjalanan Budi di Kepolisian tidak terlalu mulus. Sebenarnya, dia sempat dicalonkan sebagai Kapolri, menggantikan Jenderal (Purn) Sutarman. Namun, dia malah ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi oleh Komisi Pemberantaaan Korupsi.

Jabatan puncak di Kepolisian kemudian dia oleh Jenderal (Purn) Badrodin Haiti. Setelah gugatan praperadilan Budi dikabulkan, dia kemudian menjabat sebagai Wakapolri.

Namanya juga kembali diusulkan menggantikan Badrodin oleh Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi, belum lama ini. Selain dirinya, ada pula Komisaris Jenderal Budi Waseso dan Komisaris Jenderal Dwi Priyatno.

Namun, Presiden Joko Widodo lebih memilih Tito sebagai orang yang dia percayai.

Setelah perjalanan panjang tersebut, akhirnya kini Budi didapuk empat bintang di bahu. Sampai sudah Budi di puncak karirnya sebagai anggota Kepolisian. Walaupun bukan menjadi Kapolri, tapi menjadi kepala BIN. (rel/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER