Jakarta, CNN Indonesia -- Warga DKI Jakarta kembali berunjuk rasa memprotes Gubernur DKI Jakarta. Namun jika biasanya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diprotes oleh korban penggusuran atau masyarakat miskin, kali ini yang berdemo adalah ibu rumah tangga.
Jumlahnya tak banyak, hanya sekitar 30 orang. Sebagian membawa anak-anak yang masih berusia balita. Para wanita ini seragam mengenakan baju berwarna merah muda.
Koordinator aksi Andi Rini Sukmawati mengklaim, mereka berdemo menyuarakan aksi para perempuan ibu kota. Menamakan diri Solidaritas Perempuan NKRI, para wanita menyebut Ahok sering bertindak zalim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penindasan yang dilakukan Ahok menurut ibu rumah tangga ini dalam bentuk penggusuran kawasan kumuh, seperti di Rawajati, Kalibata beberapa waktu lalu. Dalam penggusuruan tersebut disebut ada kekerasan terhadap perempuan. Penggusuran, kata Rini, juga menyebabkan anak-anak putus sekolah.
Para perempuan ini juga memprotes kata-kata kasar yang sering dikeluarkan Ahok selama ini. Bukan hanya pada lawan politiknya, tapi juga pada warga biasa yang mengadukan persoalan
Ahok juga dianggap gagal menurunkan harga kebutuhan pokok di Jakarta yang membuat ibu rumah tangga seperti mereka sulit mengatur kebutuhan rumah tangga.
Karena alasan-alasan itu, Solidaritas perempuan itu menilai Jakarta membutuhkan pemimpin yang sopan dan pandai bergaul dengan warganya tanpa harus berkata-kata kasar.
"Kami mengajak para wanita untuk sadar, jangan memilih Ahok untuk melanjutkan kepemimpinan di Jakarta. Kami berjuang untuk anak cucu kami. Kami enggak mau mereka ikuti pemimpin sekarang," kata Rini.
Kelompok perempuan berbusana pink itu melancarkan aksi protesnya selama hampir satu jam sebelum akhirnya meninggalkan Balai Kota.
(sur)