Yel PDIP Soal Ahok-Djarot, Tumbang Jadi Menang

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 21 Sep 2016 09:19 WIB
Kader PDIP sekaligus pimpinan DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi adalah orang yang sama yang ingin menumbangkan dan selanjutnya memenangkan Ahok.
Calon Gubernur DKI dari PDIP Basuki Tjahaja Purnama berbincang Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi saat pengumuman cagub dan cawagub PDIP di Kantor DPP PDIP, Diponegoro, Jakarta, Selasa, 20 September 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Maju maju untuk menang
Gotong royong untuk menang
Berjuanglah untuk menang
Ahok pasti tumbang!

Penggalan yel-yel itu beberapa bulan lalu sempat menghebohkan media sosial di Indonesia. Yel itu ditujukan bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ingin maju kembali sebagai calon gubernur pada pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta 2017.

Yel itu cukup menghebohkan lantaran dinyanyikan oleh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Dewan Pimpan Daerah DKI. Dalam video berdurasi 32 detik itu, para kader PDIP terlihat melantunkan yel yang menyerang Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lagu itu membuat hubungan antara Ahok dan PDIP, terutama DPD DKI, memanas. Ahok seolah menerima pukulan telak dari partai yang dia harapkan mendukungnya untuk kembali bertarung merebutkan kursi DKI-1.

Apalagi dalam video itu, Plt Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bambang DH langsung yang memimpin para kader meneriakkan yel-yel tersebut. Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DKI (saat itu masih menjabat sebagai wakil) Gembong Warsono dan Sekretaris DPD PDIP DKI sekaligus Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi juga tampak dalam video.

Tiga orang itu pun memang memiliki hubungan yang tak mesra dengan Ahok. Tak jarang perang argumen terjadi antara mereka melalui media massa.

Kondisi saat itu memang serba dilema bagi Ahok. Dia yang sebelumnya ingin maju lewat jalur independen akhirnya memutuskan maju lewat partai politik dengan didukung Partai Hanura, NasDem, dan Golkar.

Namun dukungan dari tiga partai itu dirasa belum cukup dan Ahok masih berharap dukungan PDIP sebagai pemenang pemilu 2014 sekaligus partai dengan kursi terbanyak di DPRD DKI. Keinginan Ahok dipasangkan dengan Djarot Saiful Hidayat juga jadi alasan kenapa Ahok ingin PDIP merapat ke kubunya.

Alot, kata itu cocok menggambarkan usaha Ahok mendapatkan dukungan PDIP karena sempat beredar kabar, hampir 80 persen kader tak mau partai banteng memberikan dukungan bagi sang petahana.

Kata-kata kontroversial Ahok yang dianggap mencederai PDIP semakin memperkeruh hubungannya dengan kader-kader, membuat pintu dukungan semakin tertutup. Hal itu ditambah dengan nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang terus menerus didesak hijrah ke Jakarta.

Namun segala penolakan itu akhirnya sia-sia karena PDIP secara resmi mengumumkan mengusung pasangan Ahok-Djarot pada pilkada DKI tahun depan. Mereka yang sebelumnya menolak Ahok mau tak mau harus patuh pada keputusan akhir yang diambil sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Hari Selasa malam, dipimpin Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, PDIP resmi mengumumkan nama kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan diusung di Pilkada 2017, termasuk pasangan Ahok-Djarot.

Saat nama Ahok dan Djarot diumumkan, riuh tepuk tangan menggema di auditorium kantor DPP PDIP. Tampak orang-orang yang sebelumnya "membenci" Ahok ikut larut dalam euforia tersebut.

Tak selesai sampai di situ, saat Ahok sudah meninggalkan kantor DPP PDIP, euforia masih berlanjut. Tiba-tiba saja sejumlah kader PDIP menyanyikan lagu dengan nada yang sama seperti lagu "Ahok Pasti Tumbang", dengan perubahan drastis pada lirik menjadi "Ahok Djarot Menang".

Yel itu dilantunkan di depan pintu masuk kantor DPP PDIP, dan menariknya, dipimpin oleh Prasetio Edi Marsudi. Orang yang sama yang ikut menyanyikan lagu "Ahok Pasti Tumbang".

Kepalan tangan dan wajah sumringah dari para kader saat mendendangkan yel "Ahok Djarot Menang" memperlihatkan kuatnya kepemimpinan Megawati. Saat Mega sudah memutuskan, semua akan patuh pada perintah itu.

Tugas kader selanjutnya yaitu memenangkan pasangan Ahok-Djarot di pilkada DKI Jakarta.

Maju maju untuk menang
Gotong royong untuk menang
Berjuanglah untuk menang
Ahok Djarot Menang! (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER