Jakarta, CNN Indonesia -- Calon petahana Basuki Tjahaja Purnama mengklaim bahwa naskah visi dan misi yang belum diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) sudah ada. Hanya saja, naskah yang berbentuk buku itu belum dicetak.
Naskah itu merupakan persyaratan untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
"Tadi belum tercetak bukunya. Kami udah jadi kok," kata Ahok, sapaan Basuki, di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (21/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ahok, buku berisi visi-misi itu belum dicetak karena belum memasukkan nama Djarot Saiful Hidayat sebagai calon wakilnya.
"Kalau kemarin kami cetak Ahok-Djarot, tahu-tahu PDIP putuskan bukan (Ahok-Djarot) bagaimana?" ujar Ahok.
Menurut Ahok, visi-misi itu merupakan pertajaman dari visi-misi yang sudah ada sebelumnya. Dalam visi-misi itu, Ahok menargetkan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia.
Indeks tersebut, kata Ahok, dicapai melalui fokus pembangunan kesehatan, pendidikan, sembako dan kuasai pasar, perumahan, transportasi, dan modal kerja.
Ketika ditanya soal keyakinannya, Ahok yang didukung empat partai dengan dengan modal 52 kursi, enggan menjawab. Menurut Ahok, ini bukan persoalan kursi melainkan penilaian kinerja bukan dari warna kulit atau agama.
"Karena saya lihat hampir semua bicara bukan program. Harusnya mengadu program, bukan adu keyakinan. Kalau mau kritik saya, kritik program," katanya.
Saat mendaftar sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, KPU DKI Jakarta menyatakan Ahok-Djarot belum melengkapi naskah visi, misi, serta program kerja yang disusun sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) daerah.
KPUD akan menunggu tim pemenangan Ahok-Djarot untuk melengkapi syarat itu hingga 23 September 2016.
(sur)