CSIS Nilai Lawan Ahok Harus Belokkan Arah Politik Jakarta

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Rabu, 21 Sep 2016 19:09 WIB
CSIS menilai sedikitnya perlu tiga pasangan calon gubernur dan wakilnya dalam Pilkada Jakarta untuk memberikan opsi lebih kepada masyarakat.
CSIS menilai sedikitnya perlu tiga pasangan calon gubernur dan wakilnya dalam Pilkada Jakarta. Selain itu, juga harus membelokkan arah politik Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai sedikitnya perlu tiga pasangan calon gubernur dan wakilnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Selain itu, pasangan itu harus mampu membelokkan arah politik Jakarta yang dinilai dikuasai PDIP.

Peneliti CSIS Arya Fernandez mengatakan jumlah pasangan yang lebih dari dua dinilai mampu memberikan peluang untuk masyarakat guna menentukan pemimpin yang paling tepat.
Dia mencontohkan ketika warga tak suka pasangan Ahok-Djarot maupun Sandiaga dengan pasangannya nanti, maka ada opsi lainnya.

“Selain itu pertarungan politik Pilkada juga akan lebih menarik dengan munculnya banyak gagasan dari banyak pasangan ketika kampanye," kata Arya di Pelataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga mengatakan jika hanya Sandiaga yang akan menjadi lawan Ahok, maka hasil akhirnya bisa dengan mudah terbaca, yakni tak ada perubahan di kepemimpinan DKI Jakarta. Arya menegaskan empat partai yang saat ini belum menentukan bakal calon, harus mampu membelokkan arah politik DKI yang berada di bawah pengaruh PDIP.

Empat partai yang hingga kini belum menentukan pilihan, menurutnya, bisa saja berkoalisi dan mengumumkan pasangan baru yang seimbang untuk Ahok-Djarot.
"Misalnya itu Anies atau Rizal Ramli. Anies sudah cukup terkenal di kalangan pemuda sebagai tokoh perubahan, Rizal Ramli disebut kuat saat melawan pengembang ketika dia jadi Menko," katanya. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER