Demokrat Umumkan Lawan Ahok Siang Ini

Raja Eben Lumbanrau | CNN Indonesia
Kamis, 22 Sep 2016 11:21 WIB
Poros Cikeas memastikan telah memiliki nama untuk diumumkan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI, dengan modal 28 kursi di DPRD DKI.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat mendaftarkan diri di Gedung KPU DKI Jakarta, Rabu, 21 September 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Empat pimpinan partai berkumpul di Rumah Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Cikeas, Jawa Barat. Mereka berkumpul untuk mencari lawan tangguh melawan duet Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta 2017.

Empat partai yang tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan tersebut adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrat.

Menurut Wakil Seketaris Jenderal partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin, empat partai tersebut telah menentukan pilihan. Rencanannya, penantang Ahok, panggilan Basuki, akan diumumkan siang ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siap (calonnya). Insya Allah jam 12 ini (diumumkan). Terima kasih," kata Didi saat dihubungi, Kamis (22/9).

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pun sebelumnya mengatakan, pertemuan di kediaman SBY telah menghasilkan kesepakatan. Keputusan final akan ditetapkan hari ini.

"Demokrat, PPP, PKB dan PAN sepakat dan bulat untuk mengusung satu kandidat dan akan difinalisasi nanti jam 12 siang. Siapa dia tunggu saja nanti," kata Zulkifli usai pertemuan, Kamis (22/9) dini hari.

Keempat partai ini bisa mengajukan pasangan calon karena memiliki 28 kursi di DPRD DKI. Syarat minimal kursi untuk mengajukan calon adalah 22 kursi.

Keempat partai ini harus segara mengumumkan nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta karena batas waktu pendaftaran adalah esok, Jumat (22/9). Lebih dari itu, partai-partai hanya bisa gigit jari.

Selain itu, masih ada dua partai lain, yaitu Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera, yang masih merumuskan strategi untuk Pilkada DKI, apakah bergabung dengan Koalisi Kekeluargaan atau merapat ke Koalisi Ahok Djarot, atau mengusung calon sendiri. Total kursi kedua partai ini adalah 26 kursi.

Empat partai, yaitu Partai NasDem, Partai Hanura, Partai Golkar, dan PDIP telah mendaftarkan Ahok Djarot ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta. Pendaftaran tersebut bahkan dikawal langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pengamat politik Charta Politika Yunarto Wijaya dan pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto sebelumnya memprediksi akan ada tiga pasang calon yang bersaing di Pilkada DKI. Hal itu akibat dari merapatnya PDIP ke Ahok.

Menurut Gun Gun, jika benar akan ada tiga pasang, maka Ahok akan lebih mudah melaju dalam Pilkada DKI. Ahok dapat dikalahkan jika enam partai berkoalisi menggerakan mesin partai untuk mengalahkan Ahok. Jika terpecah, cara lain yang bisa mengalahkan Ahok adalah mencari calon yang sangat populer dan memiliki elektabilitas tinggi.

"Kalau pertarungan ke Ahok head to head. Partai koalisi penantang Ahok dapat mengkonsolidasikan kekuatan secara penuh. Mereka juga dapat menggunakan jaringan partai di akar rumput. Namun jika terpecah-pecah (parpol) maka Ahok sulit dikalahkan," kata Gun Gun. (rel/rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER