Jakarta, CNN Indonesia -- Tim pemenangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, Didi Irawadi Syamsuddin yakin popularitas pasangan calon ini akan terus meningkat jelang pemungutan suara Februari 2017. Waktu lima bulan ke depan akan dimanfaatkan untuk mendongkrak elektabilitas dan popularitas keduanya.
Menurut Didi, Agus memiliki latar belakang pendididikan dan jiwa kepemimpinan yang bagus. Kedua hal itu merupakan salah satu bekal meningkatkan tingkat keterkenalan publik.
"Ini masih ada waktu lima bulan. Mas Agus jika bicara kepemimpinan bukan orang baru karena memimpin tentara," kata Didi dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (24/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kepemimpinan, Agus disebut Didid sebagai sosok cerdas. Sejumlah prestasi diraih Agus selama berkarir di dunia militer. Salah satunya, Agus pernah menempuh pendidikan di Univeristas Harvard, Amerika Serikat dan memperoleh Indeks Prestasi Komulatif sempurna, yaitu 4.00.
"Untuk popularitas, lima bulan kami akan bekerja keras," ujarnya.
Lebih lanjut, Didi juga menyinggung popolaritas bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama yang makin menurun. Ia menilai, penurunan popularitas Ahok menunjukkan bahwa masyarakat DKI membutuhkan sosok pemimpin baru.
Didi menyebut, Ahok sebagai sosok yang tidak adil bagi semua kalangan masyarakat. Ahok dianggap telah memarjinalkan masyarakat minoritas untuk kepentingan pembangunan.
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik, Didi menyebut, telah terjadi peningkatan angka kimiskinan di DKI selama Ahok menjabat. Data BPS yang dihimpun CNNIndonesia mencatat, angka kemiskinan di Jakarta mencapai 384.300 ribu atau setara 3.75 persen dari total penduduk DKI.
"Sudah empat tahun ini, apakah Jakarta untuk semua rakyat. Jangan hanya pembangunan yang dijadikan pencitraan, tapi masyarakatnya tidak sejahtera," ujarnya.
Hingga kini, Didi mengklaim, tim pemenangan Agus-Sylviana tengah menganalisan sejumlah program yang akan ditawarkan kepada masyarakat DKI. Ia belum bisa membeberkan satu pun program kronkrit yang akan ditawarkan. Namun. Ia mengklaim, program pasangan itu akan merangkul semua kalangan.
Pengabdian di Luar TNIDidi menyatakan, pilihan Agus untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur bukanlah kesalahan. Menurutnya, pengabdian kepada negara tidak hanya harus menjadi seorang tentara.
"Pengabdian kepada bangsa dan negara tentu tidak ada batas. Ini adalah hak Mas Agus," ujarnya.
Meski demikian, ia tak menampik bahwa pengunduruan diri Agus dari militer menimbulkan pro dan kontra. Menurutnya, persepsi masyarakat terhadap pilihan Agus merupakan sebuah kewajaran.
Sementara itu, ia juga kembali menegaskan bahwa pilihan Agus mundur dari militer bukan karena desakan. Pencalonan Agus diklaim murni atas kehendak dirinya untuk memperbaiki kondisi Jakarta.
"Ini kehendak jiwanya. Partai Demokrat juga ingin ada penyegaran dan ingin ada pemimpin yang cerdas," ujarnya.
Agus telah resmi mengajukan pengunduran diri sebagai tentara. Jabatan Agus terakhir adalah Komandan Batalyon Infanteri Mekanis/203 Arya Kemuning. Saat ini Agus berpangkat Mayor.
Agus adalah lulusan terbaik Akademi Militer angkatan tahun 2000.
Agus yang berpasangan dengan Sylviana merupakan bakal calon yang diusung oleh poros Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, PAN, PKB, dan PPP.
(sur)