Jakarta, CNN Indonesia --
Kedatangan Agus Harimurti Yudhoyono ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat kemarin secara simbolis menjadi momen perpisahannya dengan dunia militer untuk terjun ke jagat politik.
Banyak orang bertanya-tanya, kenapa Agus yang kelihatannya memiliki masa depan cukup menjanjikan di TNI AD, mau melepas begitu saja kariernya sebagai tentara. Padahal ia disebut-sebut sebagai salah satu calon pemimpin TNI.
Sorotan pun tertuju pada keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI keenam yang kini menjabat Ketua Umum Partai Demokrat, juga ayah Agus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hingga Agus resmi mendaftar ke KPUD Jakarta sebagai calon gubernur semalam, tak satupun komentar keluar dari keluarga SBY. Mereka kompak tutup mulut.
Begitu pula ketika anggota keluarga Yudhoyono hadir di kantor DPP Partai Demokrat. Tak sepatah kata pun yang diucapkan masing-masing dari mereka.
SBY hanya melempar senyum kepada awak media. Ia didampingi sang istri, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono. Hadir pula adik Agus, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dengan istrinya, Aliya Rajasa. Tapi mereka tak mengucapkan apapun.
Ibas, setelah sempat menuruti permintaan wartawan untuk diambil gambarnya, langsung bergegas berjalan cepat mendahului keluarganya.
Hanya Agus sang putra mahkota yang bicara. Itu pun tak banyak. Ia hanya minta didoakan agar segalanya lancar.
"Doakan saja ya," kata Agus sambil berjalan menuju ruang rapat di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat.
Selebihnya, ia hanya melontarkan senyum sebelum kemudian berangkan bersama rombongan menuju KPU DKI Jakarta dengan pengawalan ketat.
Hening dari keluarga Yudhoyono terus berlangsung sepanjang proses pendaftaran di KPUD Jakarta sampai Agus kembali ke Kantor DPP Partai Demokrat untuk menyampaikan pidato politik.
[Gambas:Video CNN]Dalam pidatonya, Agus sempat mengatakan sejumlah hal terkait keputusan dia memilih maju pada Pilkada Jakarta dan melepas karier di TNI. Tapi, tak banyak hal dia kemukakan.
Sampai saat terakhir keluarga Yudhoyono hendak pulang, mereka semua diam. Ibas yang ditanya perannya selaku Ketua Pemenangan Pemilu Demokrat Jakarta pun hanya berjalan tanpa menjawab.
SBY, Ani, Ibas, dan Aliya kemudian masuk ke dalam mobil, menunggu Agus dan istrinya, Annisa Pohan, yang masih berada dalam Kantor DPP Demokrat.
Aksi diam keluarga Yudhoyono ini kontras dengan rival Agus, petahana Basuki Tjahaja Purnama, juga Anies Baswedan. Anies terlihat lebih rileks dan sempat bicara soal visinya ingin menjadikan warga Jakarta bahagia.
Meski begitu, hening keluarga besar Yudhoyono dapat dipahami. Menurut Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran Muradi, keluarga SBY kini sedang berada dalam pertaruhan besar, dan Pilkada Jakarta hanya pintu kecil menuju pertarungan pada Pemilu Presiden 2019.
(wis/agk)