Bandung, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong menyatakan sebanyak 2.200 anak sekolah dasar, menengah maupun atas dan sederajat menjadi korban terkena dampak bencana banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat. Mereka kini membutuhkan seragam dan peralatan sekolah.
"Ada sekitar 2.200 anak yang menjadi korban terkena dampak banjir, mereka membutuhkan perlengkapan sekolah," Totong kepada wartawan di Garut, Minggu (25/9), seperti dilansir dari
Antara.Totong menuturkan seluruh anak yang terkena dampak banjir itu dari 15 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, sejak kejadian banjir kegiatan belajar mengajar tidak optimal karena banyak siswa yang seragam dan perlengkapan belajarnya hanyut terbawa arus banjir. "Anak-anak tidak mempunyai perlengkapan sekolah karena hanyut dan terendam air," kata Totong.
Totong menyebutkan para anak didik itu membutuhkan bantuan berupa seragam sekolah, buku, tas, sepatu dan peralatan tulis untuk tingkat Paud, SD, SMP, dan SMA. "Mereka anak-anak sekolah korban banjir membutuhkan itu agar mereka bisa sekolah," katanya.
Sekolah yang terkena dampak banjir menyebabkan kursi, meja, lemari dan papan tulis, termasuk buku-buku di kelas maupun kantor rusak dan kotor.
Bahkan, lanjut dia, ada delapan sekolah yang peralatan lab komputer, perpustakaan dan peralatan belajar mengajarnya rusak. "Ada yang perlengkapan sekolah rusak, bahkan pada hari pertama bencana sekolah diliburkan dulu," katanya.
Bantuan Pangan dan Sandang MelimpahBupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, bantuan berupa pangan dan sandang bagi korban banjir di Kabupaten Garut, Jawa Barat, melimpah, bahkan terjadi penumpukan di lokasi pengungsian.
"Bantuan ini menumpuk, pakaian bekas di semua tempat (posko) itu menumpuk," kata Rudy kepada wartawan di Garut, Minggu.
Rudy mengatakan bagi pihak dermawan yang hendak menyalurkan bantuannya agar diserahkan ke posko utama bencana di Markas Kodim Garut.
Menurut dia, posko utama bekerja secara terorganisir sehingga pembagiannya akan merata dan tepat sasaran sesuai kebutuhan. "Posko-posko itu kami tidak tahu, kalau di sini (markas Kodim) kami terorganisir," katanya.
Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Garut, Letkol Arm Setyo Hani menambahkan di lapangan seperti daerah Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul, bantuan sudah terjadi penumpukan.
Setyo menyebutkan para dermawan banyak yang langsung menyalurkan bantuan ke lokasi banjir di Kampung Cimacan. "Seperti daerah sana (Cimacan) semua rata-rata (bantuan) ke sana, kalau menumpuk di sana nanti kesannya, kok bantuan ke sana semua," katanya.
Dia mengatakan bantuan logistik maupun pakaian sudah menumpuk di Markas Kodim 0611 Garut dan akan disalurkan dengan baik. "Kami juga tidak ingin bantuan itu menumpuk di posko, akan disalurkan dengan baik," katanya.
Setyo menambahkan bahan-bahan yang dibutuhkan posko yaitu masker, sarung tangan, sepatu boot, skop cangkul, dan alat mengangkut sampah atau gerobak dorong.
(obs)