Jakarta, CNN Indonesia -- Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar aksi unjuk rasa di Balai Kota dan Istana Negara, Jakarta Pusat pada Kamis terkait dengan protes pelbagai kebijakan pemerintah.
Sekretaris Jenderal KSPI Muhammad Rusdi mengatakan pihaknya akan memprotes berbagai kebijakan, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan meminta kenaikan upah minimum guna mendongkrak daya beli.
Rencananya, ribuan buruh akan berpartisipasi dalam aksi yang digelar pada 29 September nanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lusa ada aksi serentak secara nasional di 20 provinsi, 150 kabupaten/kota di Indonesia. Untuk di Jakarta, Insya Allah massa aksi mulai dari Purwakarta, Cawang, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, sebagian Serang itu akan ke Jakarta," kata Rusdi di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/9).
Selain itu, menurutnya, buruh juga akan memprotes pemberlakuan upah minimum padat karya yang besarannya di bawah upah minimum regional di Jawa Barat. Buruh pun akan meminta pemerintah mencabut Undang-undang Tax Amnesty atau Pengampunan Pajak.
Dia menilai program pengampunan pajak tidak adil karena hanya menguntungkan pengusaha. "Program itu tidak menguntungkan buruh yang taat membayar pajak penghasilan," ucap Rusdi.
Rencananya, aksi buruh itu akan berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB. Massa akan bergerak dari Balai Kota dan IRTI Monas menuju Patung Kuda, Mahkamah Konstitusi, Istana Negara, Mahkamah Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Polda Siapkan Personel
Menanggapi aksi yang akan digelar buruh, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal M Iriawan mengatakan polisi akan menerjunkan sekitar 5.000 hingga 6.000 personelnya.
"Pengamanan banyak hampir 6.000-an bahkan 12 kompi disiapkan. Karena estimasi para buruh sebanyak 8.000 sampai 10.000. Terakhir laporan 5.000, tetapi kami antisipasi," katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana memastikan, unjuk rasa akan berlangsung damai dan tepat waktu.
Dia juga memastikan polisi tidak akan melakukan aksi
sweeping. "Tadi sudah disepakati seperti itu, kita sudah komitmen," tutur Suntana.
Terkait rencana aksi unjuk rasa itu, KSPI dan polisi pun telah menjalin sejumlah kesepakatan. Di antaranya, polisi akan mengawal jalannya aksi sehingga suasana tetap aman dan tertib.
(asa)