Jakarta, CNN Indonesia -- Head Corporate Communication PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana menyebut pupuk asli dan palsu secara fisik sulit dibedakan. Dua pupuk tersebut hanya dapat dibedakan dari kemasan.
"Kalau dilihat dari pupuknya memang sulit sekali dibedakan. Bau, warna, dan bentuknya sama. Justru pada kemasan ada perbedaan, walau tidak banyak," ujarnya kepada
CNNIndonesia.com, Senin (5/9).
Wijaya mencontohkan produk yang dihasilkan PT Petrokomia Gresik, yakni pupuk Phonska. Kemasan produk Phonska palsu yang beredar di pasaran tertulis Ponska, tanpa huruf h.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kata Wijaya, masyarakat juga dapat melihat perbedaan pupuk asli dan palsu pada komposisi standar nasional Indonesia dan kode batang (
barcode) yang tertera pada bagian belakang kemasan.
"
Barcode asli mencantumkan kode, tempat dan tanggal produksi, sedangkan kemasan pupuk palsu tidak," ucapnya.
Wijaya mengatakan,
barcode dapat dijadikan penanda produk asli. Masyarakat, kepolisian dan produsen dapat mengecek keaslian pupuk melalui
barcode tersebut.
Kemarin, Polda Metro Jaya mempublikasikan penindakan terhadap sekitar 20 ton pupuk siap edar yang akan didistribusikan ke Pekanbaru dan Indragiri Hilir, Riau.
Pada saat yang sama, kepolisian juga mengamankan 130 ton pupuk oplosan di sebuah pabrik rumahan di daerah Sukabumi, Jawa Barat.
Wijaya berkata, pupuk oplosan dapat berdampak negatif pada pertumbuhan produk pertanian, antara lain merusak tanaman dan tanah serta tidak ampuh melawan serangan hama.
(abm/asa)