Jakarta, CNN Indonesia -- Diminta mundur dari Partai Demokrat, Ruhut Sitompul malah meminta dipecat. Permintaan agar Ruhut mundur disampaikan oleh Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) karena Ruhut lebih memilih mendukung Basuki Tjahaja Purnama ketimbang Agus Harimurti Yudhoyono.
"Aku tidak akan mundur. Aku mundur kalau dipecat. Demokrat bukan partai aku yang pertama, tapi partai terakhir," kata Ruhut saat dihubungi, Rabu (28/9).
Ruhut mengaku heran dengan permintaan mundur tersebut. Ia bahkan menilai, permintaan agar dirinya mundur lantara Demokrat dan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono tak berani memecatnya.
"Pak SBY saja tidak mau pecat Ruhut. Karena dia tahu Ruhut kader yang tidak ada tandingannya di Demokrat," kata Ruhut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ruhut mencontohkan, saat Pilpres 2014 lalu, ia bersebrangan dengan Demokrat yang mendukung Prabowo Subianto - Hatta Rajasa. Ruhut kala itu, mendukung Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Namun, saat itu, Ruhut tak dipecat. Ia justru diberi jabatan sebagai koordinator juru bicara oleh SBY usai Kongres Partai Demokrat. Namun beberapa waktu lalu jabatan juru bicara partai itu tak lagi diberikan pada Ruhut.
Sebelumnya, Ibas mempersilakan Ruhut mundur jika tetap mendukung Ahok, sapaan Basuki dalam Pilkada Jakarta. Sebagai kader Demokrat, Ruhut seharunya berjuang memenangkan pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Dalam keterangan tertulisnya, Ibas menyatakan, keputusan mengusung Agus-Sylvi adalah keputusan berjenjang, akuntabel, dan transparan.
(sur/obs)