PKB Janji Amankan Dukungan Kiai NU untuk Agus-Sylviana

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Kamis, 29 Sep 2016 13:16 WIB
PKB AKAN menggelar pertemuan dengan ulama dari seluruh Jakarta untuk memastikan dukungan mereka bagi Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni.
PKB berencana menggelar pertemuan dengan ulama dari seluruh Jakarta untuk memastikan dukungan mereka bagi Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Kebangkitan Bangsa mengklaim telah menjajaki komunikasi dan akan menjamin dukungan para kiai Nahdlatul Ulama untuk pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB DKI Jakarta Abdul Aziz berkata, partainya akan memastikan dukungan tersebut dalam waktu dekat.

Ia menuturkan, PKB telah mengagendakan pertemuan dengan para alim ulama yang bergiat di Jakarta. Forum itu disebutnya untuk membulatkan dukungan bagi Agus-Sylviana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Konsolidasi dan penguatan pemenangan Agus-Sylviana rencananya Oktober," kata Aziz melalui keterangan tertulis, Kamis (29/9).

Aziz menjamin, dukungan kiai NU pada Pilkada 2017 tidak akan terpecah. Menurutnya, keberadaan Nusron Wahid sebagai nahdliyin di kubu Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat tak akan mengurangi dukungan NU untuk Agus-Sylviana.

"Soal Nusron mau bermanuver apa pun tidak akan berpengaruh di keluarga besar NU," ujarnya.

Pengurus Besar NU mengizinkan pemuka agama mengerahkan dukungan bagi calon kepala daerah pada Pilkada 2017. Namun NU mengingatkan agar tak menjadikan agama sebagai alat untuk menyerang kandidat kepala daerah yang berbeda keyakinan.

"Pengerahan dukungan itu kan masih dalam konteks positif. Pemuka agama tidak ingin menjatuhkan orang. Kalau sudah berkata 'jangan pilih dia karena kafir', itu yang jadi persoalan," kata Ketua Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia PBNU Rumadi di Jakarta, dua pekan lalu.

Penggunaan isu agama dalam Pilkada dinilai Rumadi akan berdampak negatif. Emosi keagamaan masyarakat akan terganggu dan berakibat pada ketegangan di tengah masyarakat.

"Itu hanya mengaduk-aduk emosi keagamaan masyarakat tetapi tak mendapat hasil apa-apa kecuali ketegangan dalam masyarakat," katanya. (abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER