Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sekretaris Negara Pratikno memastikan lingkar Istana tak mengintervensi pencalonan gubernur dan wakil gubernur jelang Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Bukan sama sekali kami pejabat negara dukung mendukung calon. Kami netral saja," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (28/9).
Dia mengatakan, Jokowi berpesan, pilkada terutama di DKI Jakarta harus berjalan demokratis karena ibu kota Indonesia membutukan pemimpin kuat dan berkemampuan besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memberikan kontribusi besar bagi Indonesia karena permasalahan DKI sangat kompleks. Saya kira itu. Saya enggak bisa bicara banyak mengenai Pilgub DKI," ucapnya.
Pratikno sebelumnya disebut sempat bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dua hari sebelum Gerindra dan PKS bertemu di Kertanegara untuk membahas pasangan calon yang akan diusung dua partai tersebut.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Puoyono mengklaim, dukungan Pratikno kepada Anies lantaran berasal dari satu almamater yang sama, yakni Universitas Gadjah Mada.
Dia membantah tudingan itu dan menegaskan tidak pernah bertemu Prabowo atau pengurus Partai Gerindra baik sebelum atau setelah kabar dukungan beredar.
"Saya sebenarnya tidak kenal secara personal dengan Pak Prabowo. Saya mengingat-ingat apakah sata pernah bertemu beliau, rasanya tidak," kata dia.
Mantan Rekor UGM ini juga membantah tudingan Arif mengenai, berkomunikasi dengan Anies mengenai tawaran menjadi duta besar pasca di-reshuffle 27 Juli.
(rel/asa)