Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku membutuhkan dana hingga Rp10 miliar untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017. Dana tersebut dipakai hanya untuk membayar saksi di 13.800 tempat pemungutan suara (TPS).
Sementara untuk pelatihan akan dibiayai oleh partai pendukung. Ahok mengatakan, satu saksi di tiap TPS itu ada pula yang rela tak dibayar.
Ahok mengaku tak membutuhkan banyak biaya untuk kampanye mengenalkan dirinya dan menyampaikan program pada warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami enggak ada kampanye macam-macam, hanya bayar saksi. Saya kira paling Rp5 M sampai Rp10 M cukup," kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta, Senin (3/10).
Ahok mengaku tak akan menggunakan spanduk atau stiker untuk kampanye yang dinilainya hanya membuat kotor.
Ia hanya akan memperbanyak blusukan menemui warga, hal yang sudah sering dilakukannya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dengan blusukan, selain bisa bertemu, ia juga bisa menerima masukan warga.
Ahok juga bakal tetap menghadiri acara pernikahan warga yang mengundangnya. Tak hanya pernikahan, dia juga bakal datang di perayaan ulang tahun maupun rumah duka ketika ada yang meninggal.
"Sehari paling kalau siang maksimal tiga, kalau dekat. Kalau malam maksimal dua. Maksimal kalau Sabtu Minggu bisa 10 lokasi," tutur Ahok.
Pada kegiatan itu, Ahok menyebut hanya bakal bersilahturahmi dengan bersalam-salaman dan foto bersama tanpa menyampaikan visi dan misi.
Galang Dana Kampanye Tiru ObamaAhok mengaku mendapatkan inspirasi menggalang dana kampanye dari Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. Pada tahun 2008 ia mengaku diundang ke AS untuk mengikuti konferensi Obama. Namun, ketika itu dia tak bisa masuk ke dalam konferensi itu karena tak mendapatkan tiket.
"Jadi kalau yang mau masuk duduk di dalam, makan, segala macam, itu beli tiketnya. Ada tiketnya," kata Ahok.
Ahok yakin cara ini berhasil karena telah diuji coba oleh relawan Teman Ahok yang membuat festival pada Mei lalu. Melalui penjualan
booth dan tiket dana yang terkumpul mencapai Rp1,6 miliar. Untuk kampanye nanti, Ahok mengaku sudah mendapat tawaran makan bersama 40 orang yang rela membayar Rp50 juta per orang.
"Saya bilang tunggu rekening banknya resmi dulu ya. Mesti ditunggu ditetapkan (pasangan calon) dulu," ujar Ahok.
Sebelumnya, Ahok menjelaskan dana kampanye itu didapat melalui sumbangan dan berbagai kegiatan yang diorganisir oleh tim pemenangan. Ahok mematok harga berkisar Rp10 ribu hingga Rp10 juta untuk bertemu dengannya secara eksklusif.
Ahok juga berencana menjadi komik atau pembawa stand up comedy dan pembicara dalam berbagai kegiatan. Dia ingin dibayar mulai dari Rp10 juta sampai dengan Rp50 juta.
Prabowo Turun GunungSementara itu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut akan ikut turun mengawal kampanye pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, turunnya Prabowo dalam kampanye sebagai bentuk respon atas rencana sejumlah ketua umum lain yang juga akan berkampanye.
"Kalau yang lain
all out ya nanti kami akan
all out. Kalau yang lain kami kasih tahu, enggak akan jadi kejutan dong," ujar Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/10).
Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, ini Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri didaulat menjadi juru kampanye bagi pasangan bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga disebut akan ikut turun mengawal kampanye pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung poros Cikeas.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menambahkan, Prabowo belum akan turun dalam waktu dekat. Ia berkata, saat ini merupakan momentum Anies-Sandiaga untuk lebih banyak bersosialisasi kepada warga Jakarta.
"Prabowo turun pada waktunya, sekali lagi ini masih awal untuk mendorong calon berasangkutan lebih banyak memperkenalkan diri," ujar Muzani.
Muzani juga tidak mempersoalkan kehadiran SBY dalam kegiatan Agus-Sylviana. Ia mengakui, saat ini partai politik sedang mencari simpati warga Jakarta dengan berbagai cara.
"Saya kira baik, menghadapi pesta demokrasi, bersentuhan dengan masyarakat. Kami tak ada masalah," kata Muzani.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarifuddin Hasan memastikan, SBY akan turun tangan mengawal kampanye Agus di Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Ya pasti, saya kira dari empat partai ini untuk turun, semuanya termasuk ketua umum," kata Syarif.
(sur/rel)