Tim Anies-Sandi Sudah Prediksi Elektabilitas Ahok Terus Turun

Abi Sarwanto & Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Kamis, 06 Okt 2016 05:47 WIB
Elektabilitas Ahok dulu sangat tinggi karena belum muncul pasangan calon resmi yang akan melawannya dalam Pilkada DKI Jakarta.
Tim pemenangan Anies-Sandiaga sudah bisa perkirakan elektabilitas Ahok yang terus merosot. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Pemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sudah menduga sejak awal elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan terus turun.

Tren penurunan elektabilitas Ahok ini menurut Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandiaga,Syarif, merupakan hal wajar. Pasalnya dalam survei sebelumnya belum ada bakal pasangan calon definitif yang mendaftar.

"Sekarang ada calon lain yang didaftarkan, nah prediksi kami tepat maka akan terbelah suaranya cocok dengan prediksi kami," kata Syarif di Posko Pemenangan, Jakarta, Rabu (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini pesaing Ahok yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat sudah ada, bahkan dua pasangan calon.

Syarif mengatakan, hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tentu disambut baik. Hasil survei LSI itu menempatkan Ahok-Djarot berada di posisi pertama dengan elektabilitas 31,4 persen.

Sementara pasangan Anies-Sandiaga berada di posisi kedua 21,1 persen disusul pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni 19,3 persen.

"Survei LSI Denny JA yang menempatkan Anis-Sandi dalam posisi kedua, kami bisa sebut itu pertanda baik," kata Syarif.

Angka 21 persen menurutnya menjadi modal berharga bagi tim pemenangan untuk bergerak lebih keras meraih suara masyarakat ibu kota.

Elektabilitas Ahok meski masih paling tinggi, namun mengalami penurunan dibanding bulan Juli yang mencapai 59,3 persen.

Syarif pun menduga penurunan elektabilitas Ahok lantaran sikapnya yang seringkali menunjukan arogansi dan persoalan penggusuran.

Untuk itu, saat ini kata dia, tim pemenangan Anies-Sandi telah terbentuk di lima wilayah dan juga tersebar di tingkat kecamatan, dengan menggabungkan strategi militansi PKS dan Gerindra, unsur relawan Anies-Sandiaga dan faktor Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Menanggapi tren penurunan elektabilitas, Ahok berharap tim pemenangannya bisa bekerja lebih keras lagi.

Relawan Dulure Djarot

Sementara itu relawan pendukung Djarot Saiful Hidayat sebagai bakal calon wakil gubernur dibentuk yang diberi nama Dulure Djarot. Sebelumnya pasangan Djarot, Ahok, sudah punya relawan lebih dulu yakni Teman Ahok.

Kata Dulure sendiri memiliki arti saudara dalam Bahasa Jawa. Dengan demikian, relawan itu mengatasnamakan sebagai Saudara Djarot.

Dengan menggunakan kemeja kaos putih bertuliskan Dulure Djarot dan sebagian juga berkemeja putih lengan dilipat, mereka hadir di Rumah Sarwono, Gang Arab, Pasar Minggu, Rabu (5/10).

Begitu juga dengan Djarot yang hadir sekitar pukul 18.30. Ia didampingi istrinya ikut mengenakan pakaian putih.

Saat ingin mendengarkan sambutan dari Ketua Umum Relawan Dulure Djarot, Eri Purnomo Hadi satu yel-yel pun diberikan.

"Dulure Djarot, Jakarta oke, Dulure Djarot, dua periode," kata relawan.

Usai yel-yel dinyanyikan, Eri pun naik ke panggung.

Eri mengatakan, relawan itu terbentuk atas inisiatif dari komunitas pencukur rambut, komunitas pedagang kaki lima, paguyuban, ibu rumah tangga dan kelompok masyarakat lainnya yang inginkan Ahok dan Djarot dua periode di Jakarta.

"Kami akan bergerilya dan meneruskan untuk sosialisasikan capaian Ahok dan Djarot untuk memimpin dua periode," kata Eri.

Menurutnya, relawan akan bekerja keras untuk memenangkan Ahok dan Djarot.

Menanggapi deklarasi itu, Djarot mengaku, dirinya sempat mengira Dulure Djarot adalah guyonan dari para pendukungnya saat diberitahukan kemarin. Ia pun tak menyangka bahwa hari ini menjadi hari deklarasi relawannya tersebut.

Namun, Djarot mengatakan, dirinya mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh para relawan. Menurutnya, Gang Arab yang dijadikan sebagai tempat deklarasi ini akan menciptakan sejarah untuk Pilkada DKI 2017.

"Gang Arab akan memulai sejarah baru double winner dari Gang Arab ini," ujarnya.

Nantinya, Djarot mengatakan, Rumah Sarwono akan menjadi rumah utama bagi relawan Djarot. Namun, hal ini tidak menandakan pecahnya tim pemenangan Ahok Djarot dan relawan pendukung Ahok dengan pendukung Djarot.

Djarot mengatakan, relawan Djarot memiliki tugas yang sama untuk turun ke masyarakat di kampung dan desa untuk memenangkan Ahok-Djarot menjadi dua periode. (sur/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER