Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggratiskan ongkos naik bus TransJakarta bagi pegawai negeri sipil dan tenaga kontrak. Ongkos gratis ini akan mulai berlaku pada 17 Oktober 2016.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, ongkos gratis TransJakarta juga berlaku bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP), karyawan swasta tertentu dengan gaji sesuai upah minimum provinsi melalui Bank DKI, dan penghuni rumah susun sederhana sewa.
Selain itu, warga Jakarta diatas 60 tahun, penyandang difabel, veteran, dan pemegang KTP Kepulauan Seribu juga digratiskan menaiki bus TransJakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan menurut Ahok, sapaan Basuki, nantinya seluruh rute yang dilayani TransJakarta akan gratis bagi mereka.
"Semua enggak bayar. Nanti bukan cuma di busway, semua rute yang dilayani oleh TransJakarta enggak bayar," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (7/10).
Untuk saat ini tarif gratis itu hanya berlaku di koridor Transjakarta saja. Rute feeder stasiun dan rute ke daerah penyangga belum bisa digratiskan. PNS Jakarta nantinya cukup memiliki kartu Jak Combo dari Bank DKI untuk bisa naik bus gratis.
Pemberian layanan gratis itu diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 160 Tahun 2016 Tentang Pelayanan TransJakarta Gratis dan Bus Gratis bagi Masyarakat. Tarif gratis itu bisa didapatkan menggunakan kartu JakCard Combo yang harus teregistrasi oleh Bank DKI.
Sementara itu Direktur Utama PT TransJakarta Budi Kaliwono mengatakan, akses gratis bus TransJakarta juga bisa didapat melalui TJ Card yang tersedia di halte di koridor TransJakarta.
“Khusus mengenai pembuatan kartu TJ Card ini, petugas halte Transjakarta sudah melakukan sosialisasi kepada pelanggan dan masyarakat. Cukup mudah untuk proses pembuatan kartu TJ Card yang dimaksud,” kata Budi.
Sebelumnya dari hasil polling program utama yang harus dilakukan para calon gubernur DKI Jakarta 2017 adalah menyelesaikan masalah transportasi. Ahok yang mencalonkan kembali dalam Pilkada, menjanjikan menyelesaikan sistem transportasi berbasis bus selesai sebelum masa jabatannya berakhir Oktober 2017.
Ahok menyebut bakal mendatangkan ratusan bus baru untuk menggantikan bus yang sudah tak layak. Bus yang dikelola PT TransJakarta itu juga akan digunakan untuk rute baru. Bus yang akan didatangkan berspesifikasi deck rendah yang akan memudahkan kaum difabel. Bus itu bertipe double exel dengan panjang 13,5 meter dan memiliki 8 ban.
Sementara untuk transportasi berbasis rel, Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT), kata Ahok, masih memerlukan waktu.
Sebelumnya, mayoritas netizen menyebut, transportasi massal harus menjadi program utama yang harus dilakukan para bakal calon gubernur DKI Jakarta jika terpilih. Hal itu tercermin dalam polling yang dilakukan CNNIndonesia.com pada Selasa malam (4/10) hingga Rabu pagi (5/10) melalui media sosial Twitter.
Dari 1.015 responden yang ikut serta dalam polling, 56 persen menyebut transportasi massal sebagai program utama yang harus didahulukan. Lalu, 27 persen memilih banjir sebagai masalah yang harus segera diatasi, 14 persen pengelolaan sampah, dan 3 persen soal fasilitas pejalan kaki.
Polling tersebut melontarkan pertanyaan tunggal kepada responden: Dari keempat pilihan di bawah ini, program utama apa yang harus didahulukan oleh tiga calon gubernur DKI.
(sur/abm)