Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir dan tanah longsor melanda sepuluh kecamatan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sejak Minggu (9/10) pukul 19.00 WIB. Akibat bencana tersebut, ribuan orang mengungsi.
Sepuluh kecamatan yang terkena bencana tersebut yakni Pangandaran, Kalipucang, Padaherang, Cijulang, Parigi, Sidamulih, Mangunjaya, Cigugur, Langkaplancar dan Cinerak.
"Di Kecamatan Pangandaran, dari 1.296 kepala keluarga, yang mengungsi sebanyak 96 KK atau 595 jiwa," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan
Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, seperti dilansir
Detik.com, Senin (10/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutopo mengatakan di Kecamatan Kalipucang, banjir membuat jembatan di Ciputrapinggan amblas dan menyebabkan akses jalan dari arah Banjar ke Pangandaran dan sebaliknya tak bisa dilalui. Sebanyak lima rumah warga di wilayah tersebut juga terkena longsor.
Merendam Rumah Penduduk
Banjir juga merendam 253 rumah di Kecamatan Padaherang dan mengharuskan 103 orang mengungsi. Di Kecamatan Cijulang serta Parigi, banjir turut merendam 314 rumah KK dan 386 KK.
Rumah 997 KK di Kecamatan Mangunjaya juga ikut terendam banjir yang diikuti wilayah lainnya yakni Kecamatan Cigugur. Sebanyak 128 rumah KK terkena imbas banjir dan terpaksa mengungsi. Longsor juga terjadi di Harummandala Jayasari sepanjang 3 kilometer.
BNPB menyatakan kejadian tersebut diakibatkan hujan cukup deras selama dua hari sehingga sungai tidak mampu menampung air. Hal itu, demikian lembaga tersebut, akhirnya mengakibatkan meluapnya air ke pemukiman warga.
Sejumlah pihak yang melakukan penanganan banjir dan longsor itu adalah BPBD Pangandaran dan BPBD Provinsi Jawa Barat. Selain itu, ada pula unsur TNI, Polri, Tagana, PMI, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat membantu penanganan banjir.
(asa)