Ridwan Kamil soal Pilkada: Isu Etnis Simpan di Hati Saja

Basuki Rahmat Nugroho & Wishnugroho Akbar | CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2016 18:59 WIB
Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dikotomi pribumi dan nonpribumi pada pilkada tak relevan, dan menunjukkan kebodohan soal asal-usul orang Indonesia.
Walikota Bandung Ridwan Kamil. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengimbau masyarakat untuk tidak mengampanyekan isu SARA, terutama seputar agama dan etnisitas, di sepanjang masa pemilihan kepala daerah. Bagi Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, isu tersebut tak sepantasnya dibawa ke ruang publik. Cukup disimpan dalam hati masing-masing individu.

"Saya merasa demokrasi di Indonesia hari ini butuh kedewasaan. Pertama, pilihlah pemimpin berdasarkan kapabilitasnya, berdasarkan gagasannya. Menanglah dengan gagasan, bukan dengan merendahkan, sehingga isu agama, isu etnisitas, isu-isu yang tak ada hubungan dengan kapabilitas itu sebaiknya jadi pilihan dalam hati saja," kata Ridwan di Jakarta Selatan, Kamis (13/10).

Kang Emil mengemukakan hal itu saat dimintai komentar terkait pencatutan namanya pada sebuah meme yang mendukung calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam meme yang beredar viral di media sosial itu tertulis kalimat "Yang menolak Ahok karena ia Tionghoa adalah orang bodoh." Nama Ridwan Kamil tercantum di bawah kalimat tersebut sehingga terkesan sebagai pernyataan asli dari sang Wali Kota. 

"(Meme) ini sudah viral di Facebook, makanya banyak yang tanya, padahal saya tak pernah nulis.  Saya merasa dirugikan karena kalau saya tak bikin klarifikasi, kultur digital ini akan jadi kebiasaan. Seolah pelintir-pelintir itu jadi budaya baru," kata Kang Emil.

Ridwan menyatakan bersikap netral dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang berlangsung awal tahun depan.

"Dengan (meme) begini kan saya jadi tidak netral karena sudah menyebut nama, supaya mengarahkan orang dan saya punya influence juga. Jadi (saya) dirugikan dari sisi ini. Seharusnya tidak boleh terjadi karena posisi saya netral. Kedua, saya tak pernah mengeluarkan kalimat itu," kata Ridwan.

Meski netral, Ridwan kembali menekankan pentingnya menjauhi isu seputar agama, khususnya soal etnisitas seperti kalimat dalam meme yang mencatut namanya.

Menurut dia, dikotomi pribumi dan nonpribumi tak hanya tidak relevan, melainkan juga menunjukkan kebodohan soal asal-usul orang Indonesia. 

"Tidak ada itu orang asli Indonesia kalau mau dilihat dari 1.000 tahun sebelumnya. Orang Indonesia itu datang migrasi dari China Selatan. Makanya, kulit kami mirip-mirip. Jadi kalau mau membahas indonesia hari ini dari pribumi dan nonpribumi, itu kebodohan," ujar Kang Emil.
(wis/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER