Jakarta, CNN Indonesia -- Korban tewas akibat robohnya jembatan penghubung dua pulau di selatan Bali bertambah menjadi delapan orang, tiga di antaranya adalah anak-anak. Jembatan yang menghubungkan Pulau Nusa Lembongan dan Pulau Nusa Ceningan Kabupaten Klungkung, Bali roboh pada Minggu (16/10) pukul 18.30 WITA.
Sementara itu, pencarian oleh masyarakat dan aparat dihentikan pada pukul 21.00 WITA karena kondisi gelap, menurut rilis yang diterima CNN Indonesia dari Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho.
“Berdasarkan laporan sementara Pusdalops BPBD Bali yang diterima dari Puskesmas Nusa Penida 2 dan Puskesmas Pembantu Ceningan terdapat 9 orang meninggal dunia dan 30 orang luka-luka,” ujar siaran pers BNPB.
Dari 30 korban luka, 22 orang menderita luka ringan dan 2 orang luka berat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Delapan korban tewas yang sudah berhasil diidentifikasi adalah:
1. I Wayan Sutamat, 49, asal Jungut Batu.
2. Putu Ardiana, 45, Lembongan.
3. Ni Wayan Merni, 55, Jungut Batu.
4. I Putu Surya, 3, Jungut Batu,
5. I Gede Senan, 40, Kutampi Np.
6. Ni Wayan Sumarti, 56, Dusun Klatak.
7. Ni Putu Krisna Dewi, 9.
8. Ni Kadek Mustina, 6.
BNPB menyatakan tidak ada laporan dari masyarakat setempat soal anggota keluarganya yang hilang, meski begitu evakuasi akan dilanjutkan besok pagi.
“Kapal Basarnas akan diberangkatkan pada Senin pagi (17/10) pukul 06.00 Wita. BPBD terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI, Polri, SKPD Klungkung dan aparat Puskesmas Nusa Penida 2,” ujar BNPB.
Berdasar keterangan BNPB, jembatan roboh saat banyak terdapat warga. Mereka tidak melakukan aktivitas laut dan banyak yang melewati jembatan karena sedang melakukan upacara Hari Nyepi Segara di Pura Bakung Ceningan.
Beberapa pengendara motor dilaporkan jatuh ke laut yang sedang surut. Warga yang berada di lokasi langsung berupaya menyelamatkan korban—beberapa di antaranya berhasil berenang. Meski begitu, tidak diketahui jumlah pasti berapa orang warga yang jatuh saat jembatan ambruk.
“Diduga karena kelebihan beban karena banyaknya masyarakat di atas jembatan sehingga seling jembatan putus dan jatuh ke laut,” kata BNPB. Jembatan disebut pernah beberapa kali mengalami kerusakan dan sudah diperbaiki.