Ahok Persilakan PKL Buka Lapak di Halaman Balai Kota Jakarta

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Senin, 17 Okt 2016 18:55 WIB
Ahok beranggapan mubazir menutup Balai Kota di malam hari karena merupakan tempat usaha yang layak dan strategis di tengah kota.
Ahok beranggapan mubazir menutup Balai Kota di malam hari karena merupakan tempat usaha yang layak dan strategis di tengah kota. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mempersilakan pedagang kaki lima (PKL) menggunakan halaman parkir Balai Kota sebagai lokasi berjualan pada malam hari. Ia menyebut wacana itu dapat mengurangi kemacetan yang kerap disebabkan PKL.

"Parkir di dalam kan lebih aman daripada di pinggir jalan, ngurangin kemacetan. Jadi nasi goreng yang hebat, nasi uduk, pecel lele hebat, masukin saja (ke halaman halaman gedung pemerintahan), yang penting rapi," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (17/10).

Ahok pun secara khusus meminta penjual Nasi Goreng Kambing di Jalan Kebon Sirih, Jakarta, agar pindah berjualan ke Balai Kota. Nasi Goreng Kambing itu merupakan salah satu kuliner yang mempunyai banyak pelanggan saat malam hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahok justru beranggapan mubazir menutup Balai Kota di malam hari karena merupakan tempat usaha yang layak dan strategis di tengah kota.

"Ya kan sekarang bikin macet sepanjang Kebon Sirih tiap malam. Kenapa yang jualan nasi goreng kambing enggak jualan di dalam (Balai Kota) saja, orang bisa sambil makan nasi goreng nongkrong di depan liatin Monas," tutur Ahok.

Perlakuan yang sama, kata Ahok, juga akan diterapkan di kantor camat, kantor dinas, dan kantor wali kota.

Ahok mengaku tak ragu membuka gedung pemerintahan karena sudah dilengkapi dengan kamera pengintai (Closed Circuit Television-CCTV) untuk mengawasi keamanan. CCTV itu, ujar Ahok, mampu mendeteksi wajah manusia dan dilacak melalui e-KTP.

"Jadi kenapa takut buang-buang duit, tempat gitu besar di tengah kota, kita enggak manfaatkan, jadi idenya itu," kata Ahok.

Luncurkan Kafe

Ahok meluncurkan sebuah kafe untuk kongko-kongko di Balai Kota, hari ini. Kafe yang bernama JakBistro itu dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah Pemprov DKI Jakarta, PT Jakarta Tourisindo. Kafe kecil yang hanya memiliki luas lima meter persegi itu terletak di selasar yang menghubungkan Balai Kota dan Gedung DPRD DKI Jakarta.

Ahok menyebut Konsep kafe seperti JakBistro ini akan menjadi kafe percontohan yang bakal dibuat di sepanjang trotoar Jalan Sudirman hingga MH Thamrin. Trotoar di jalan protokol itu akan dilebarkan hingga 10 meter sehingga cukup untuk menampung kafe-kafe kecil dan orang-orang yang melintas.

Gedung-gedung yang berada di jalan itu tak akan lagi menggunakan pagar. Ahok meminta mereka untuk membongkar pagar dengan kompensasi diizinkan membuka outlet atau menyewakan lahan di depan gedung itu.

"Kalian bisa bayangkan nanti 7,7 kilometer dari Monas sampai ke Patung Pemuda Senayan, sepanjang itu orang bisa buka seperti ini lalu dinding-dinding bisa pasang LED. Trotoarnya lebar," tutur Ahok.

Di sepanjang lokasi itu, Ahok menjelaskan akan dibuat titik-titik kumpul seperti Monas, Bundaran HI, dan Semanggi. Ahok menyebut Semanggi rencananya menjadi tempat atraksi dengan tata lampu yang baik. Dia juga akan membangun hutan kota di lokasi itu.

Konsep ini serupa dengan tatanan kota dari Monas-Gambir-Lapangan Banteng-Pasar Baru-Kota Tua. Ahok menuturkan lokasi itu bakal terintegrasi dengan Gajah Mada, Hayam Wuruk, hingga Waduk Pluit dan Muara Angke. "Jadi ini betul-betul kesatuan terpadu," ujar Ahok.

Ahok menceritakan ide konsep tersebut didapatnya ketika berkunjung ke Belanda beberapa bulan lalu. Menurutnya, Belanda memiliki tempat berkumpul warga di sepanjang trotoar dan tertata dengan rapi. (rel/abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER