Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter mengguncang sejumlah wilayah di utara Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sekitar pukul 07.25 WIB, Rabu (19/10).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, pusat gempa berada di Laut Jawa pada kedalaman 120 kilometer dan 654 kilometer. Gempa dengan intensitas III-IV MMI atau ringan hingga lemah ini tidak memicu tsunami.
Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa wilayah di bagian utara Banten, Jawa Barat, dan Jakarta merasakan gempa lemah yang mengayun selama lima hingga delapan detik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, masyarakat di Tangerang, Jakarta, Bekasi, Sumedang, Cikarang, Cirebon, Indramayu, Bogor, Cilegon, dan Sumedang dilaporkan merasakan guncangan, tetapi lemah.
Guncangan lebih kuat dirasakan oleh masyarakat di Jakarta yang tinggal di gedung bertingkat dan apartemen.
Hingga kini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan. Aktivitas masyarakat pun sudah berjalan normal.
"Kekuatan gempa memang cukup besar, tapi tidak menimbulkan dampak merusak karena pusat gempa sangat dalam, 654 kilometer di bawah dasar Laut Jawa," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Menurut Sutopo, gempa ini cukup aneh karena sumbernya bukan di daerah besar atau subduksi yang sering muncul gempa, tapi dalam lempeng Eurasia.
Sutopo mengatakan, Jabodetabek memang termasuk daerah rawan gempa. Namun, sumber gempa bukan dari wilayah tersebut, melainkan dari daerah sekitarnya.
"Hal ini perlu diantisipasi agar bangunan-bangunan tinggi harus dibangun dengan konstruksi tahan gempa. Manusianya juga harus disiapkan agar siap menghadapi gempa yang bisa terjadi kapan saja," kata Sutopo.
(agk)