Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menyebut pelaku penyerangan polisi di Tangerang, Sultan Azianzah, merupakan anggota kelompok teroris pimpinan Aman Abdurrahman, Jamaah Anshar Daulah (JAD).
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, Sultan bergabung dengan JAD sejak 2015 bersama pemimpin Pondok Pesantren An-Nasrullah, Ciamis, Jawa Barat, mendiang Fauzan Al-Anshari.
"Cukup terkonfirmasi SA bagian dari sel jaringan Aman Abdurrahman," kata Boy di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aman Abdurrahman yang sempat disebut sebagai pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Asia Tenggara kini menghuni salah satu lembaga pemasyarakatan di Nusakambangan.
Menurut Boy, awal bergabungnya Sultan dengan JAD terjadi pada Juni 2015. Saat itu Sultan berangkat ke Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, untuk menjenguk Aman.
Setelah itu, interaksi antara Sultan dengan kelompok JAD mulai aktif hingga akhirnya Sultan ditemukan oleh kakaknya di daerah Cisaga, Ciamis, pada Oktober 2015.
"Kami belum punya data yang sebelum Juni 2015," ujar Boy
Pihak keluarga mulai merasakan perubahan sifat Sultan sejak 2013. Selain Sultan mengikuti pendidikan di Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi Indonesia (LP3I), keluarga tidak mengetahui aktivitas lainnya.
Sultan tidak pernah memberitahukan kepada keluarga perihal pekerjaannya. Dia juga sering berbohong saat meminta izin untuk meninggalkan rumah.
"Kegiatan lainnya bersama pihak luar tidak banyak diketahui, identitas kawan-kawannya juga. Diduga di telepon gengam banyak komunikasi dengan pihak yang mencurigakan," ujar Boy.
Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, Ciamis bukan baru kali ini saja dikaitkan dengan jaringan teror. Salah satu simpatisan ISIS yang sudah menjalani proses persidangan juga diketahui berasal dari daerah tersebut.
Jaringan teroris di Indonesia tidak banyak berubah sejak masa Jamaah Islamiyah, awal 2000-an. Setelah para petingginya ditangkap, kelompok tersebut terpencar ke dalam jaringan-jaringan kecil.
Jaringan-jaringan itu bersinggungan satu sama lain dan bisa berubah-ubah haluan, tergantung siapa pemimpinnya.
Hari ini, kelompok yang dianggap berpengaruh besar di dunia adalah ISIS. Oleh karena itu banyak kelompok menyatakan berafiliasi dan menganut paham serta visi misi ISIS.
[Gambas:Video CNN] (agk/abm)