Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) berharap Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono bicara tentang keberadaan dokumen Tim Pencari Fakta kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib.
Menurut koordinator KontraS Haris Azhar, SBY merupakan saksi yang mengetahui proses dari awal hingga akhir TPF Munir.
"SBY saksi, dia tahu apa yang terjadi. Saya harap SBY
speak on the truth tentang pengalaman yang dialami," kata Haris saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (24/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun demikian, menurut Haris, keterangan SBY tidak berpengaruh besar dalam penelusuran dokumen TPF jika tidak ditindaklanjuti oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Haris, Presiden Joko Widodo lah yang memiliki kewenangan dan kekuasaan dalam mencari dokumen tersebut.
"Kalau hilang ya dicari dong (oleh Presiden Jokowi) di zaman siapa (dokumen TPF) itu hilangnya. Bukan tunjuk-tunjuk orang. Tidak ada kerjanya Jokowi ini. Menyuruh Jaksa Agung tindak lanjuti.
Eh, Jaksa Agung menyuruh jaksanya tanya ke KontraS, gimana coba? Jelas-jelas kami yang minta itu dibuka," katanya.
Komisi Informasi Publik sebelumnya memutuskan, hasil TPF kematian Munir wajib diumumkan ke publik. Pihak yang menjadi termohon adalah Kementerian Sekretariat Negara. Namun, pihak Setneg menyatakan tak memiliki dan tak mengetahui keberadaan dokumen tersebut.
Istri mendiang Munir, Suciwati menuding SBY tak tanggung jawab. Seharusnya, kata Suci, SBY sudah angkat bicara sejak dulu saat ia masih menjabat sebagai presiden, dan bukan sekarang.
"Kok baru sekarang, seharusnya bisa jauh-jauh hari saat dia (SBY) jadi Presiden," kata Suciwati.
Jika tiba-tiba sekarang SBY bereaksi dan menyatakan akan memberikan pernyataan, Suci menyebut hal itu tak jauh pada upaya menjaga pamor belaka. Apalagi saat ini tengah ramai Pilkada DKI Jakarta di mana anak SBY, Agus Yudhoyono, mencalonkan diri.
Anggota TPF, Hendardi dan Usman Hamid mengatakan telah menyerahkan hasil TPF ke presiden saat itu yaitu SBY di Istana Negara. Mensesneg saat itu Yusril Ihza Mahendra pun membenarkan bahwa hasil TPF diserahkan ke SBY.
Tadi pagi, melalui akun Twitter @SBYudhoyono, SBY mengatakan akan menjelaskan konstruksi bukan hanya tindak lanjut temuan TPF Munir tapi juga apa yang telah dilakukan pemerintahannya sejak November 2004.
"Penjelasan yg akan kami sampaikan dlm 2-3 hari mendatang, haruslah berdasarkan fakta, logika & tentunya juga kebenaran. *SBY*" kicau SBY.
(rel/obs)